Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi Pertanian Harus Dikenalkan Pada Masyarakat

Kompas.com - 01/11/2013, 11:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


PADANG, KOMPAS.com
- Pemerintah daerah mengharapkan program Gelar Teknologi Pertanian yang masuk dalam rangkaian acara Peringatan Hari Pangan Sedunia dapat menjadi model pertanian bagi masyarakat.

"Ini (gelar teknologi pertanian) kan sebagaj model-model yang bisa kita perkenalkan ke masyarakat. Beginilah model-model pertanian yang memakai teknologi itu. Ternyata hanya dengan menggunakan lahan yang kecil bisa juga menghasilkan produk tani yang unggul," kata Sekda Propinsi Sumatra Barat Dr. Hali Asmar di lokasi acara Peringatan Hari Pangan Sedunia di Padang, Kamis (31/10/2013).

Menurut Hali, masyarakat harus diberikan contoh atau model pertanian, salah satunya melalui edukasi dalam gelar teknologi pertanian tersebut. Pada akhirnya, bila masyarakat telah memiliki pengetahuan mengenai teknologi pertanian dari yang paling sederhana, ekonomi masyarakat pun akan meningkat.

Lebih lanjut, Hali mengungkapkan saat ini masih banyak ditemukan lahan yang belum dimanfaatkan di wilayah Sumatera Barat. Ia berharap teknologi pertanian yang disajikan dalam gelar teknologi tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengolah lahan tidur tersebut.

"Sekarang di Sumatera Barat tentu seperti ada lahan yang belum termanfaatkan. Bagaimana gelar teknologi pertanian bisa sebagai memacu sekalian memberi contoh kepada masyarakat Sumatera Barat supaya lahan tidur itu bisa dimanfaatkan," ujar Hali.

Pemanfaatan lahan tersebut, lanjut Hali, dapat mulai dilakukan minimal di pekarangan rumah. "Di gelar teknologi itu ada dengan lahan kecil saja bisa untuk menanam sayuran, kemudian ada kolam ikannya ukuran kecil. Itu kan luar biasa juga kalau dapat kita kenalkan ke masyarakat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com