Orang super kaya memilih memegang uang tunai saat ini, lantaran hasil investasi mereka untuk jangka pendek turun, dan tidak sesuai dengan ekspektasi.
Dari survei tersebut diketahui, sebagian orang super kaya yang disurvei memilih memegang 39 persen asetnya dalam bentuk uang tunai, 25 persen dalam bentuk saham, 17 persen aset dalam bentuk obligasi, dan sisanya dalam bentuk lain-lain.
"Ini sesuai dengan yang kami perkirakan sebelumnya di kalangan investor high end: bahwa mereka saat ini lebih banyak memegang uang tunai untuk mencapai target kembali," ujar "Steven Wieting, Kepala Strategi Investasi Global Citi, sebagaimana dikutip dari CNBC, Senin (4/11/2013).
Kebanyakan keluarga super kaya berharap suku bunga acuan akan naik, seiring dengan besarnya dana yang mereka taruh dalam bentuk tunai atau tabungan. Di sisi lain, mereka juga berharap bursa saham juga membaik, lantaran sejauh ini bursa saham di berbagai negara, terutama di AS mengalami penurunan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.