Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Minta Kenaikan Upah Maksimal 10 Persen

Kompas.com - 15/11/2013, 07:36 WIB


SURABAYA, KOMPAS.com
- Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Timur meminta kenaikan upah minimum kabupaten dan kota tahun 2014 maksimal 10 persen. Tuntutan upah yang diajukan buruh, yakni Rp 3 juta per bulan, dinilai memberatkan dan dapat menurunkan daya saing industri.

Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan, permintaan Apindo itu disampaikan secara resmi dalam rapat yang digelar Pemerintah Provinsi, Rabu (13/11/2013) malam. Hampir semua pengusaha mengajukan keberatan terhadap tuntutan upah yang diminta buruh.

”Kesanggupan para pengusaha di Jatim, kenaikan UMK tahun depan hanya 9-10 persen. Di atas itu mereka merasa terlalu tinggi,” ujarnya, Kamis (14/11/2013).

Soekarwo menambahkan, menurut para pengusaha, kenaikan UMK tahun 2013 yang mencapai 38 persen dari Rp 1,2 juta per bulan menjadi Rp 1,7 juta per bulan dirasakan sangat berat. Alasannya, kenaikan upah itu terlalu membebani biaya produksi. Bahkan, sebagian pengusaha mengaku sulit untuk mengembalikan biaya pokok produksi.

Pukulan kenaikan UMK paling telak dirasakan oleh industri sepatu di Jatim. Sebab, industri alas kaki merupakan industri yang padat karya sehingga memiliki karyawan dalam jumlah sangat besar. Dalam industri padat karya, upah merupakan komponen biaya produksi yang paling dominan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Provinsi Jatim Hary Sugiri mengatakan, hingga saat ini pembahasan UMK Jatim belum tuntas. Tahapannya baru menghimpun usulan kabupaten dan kota.

”Dari 38 kabupaten dan kota di Jatim, sudah 34 daerah yang memasukkan usulan UMK. Empat daerah, yakni Kabupaten Sidoarjo, Gresik, Pasuruan, dan Jember, belum menyerahkan usulan,” kata Hary.

Di Bandar Lampung, hingga Kamis, Pemerintah Provinsi Lampung belum kunjung menetapkan UMP 2014. Hal ini disebabkan belum tuntasnya penentuan angka kebutuhan hidup laik sebagai dasar penentu UMP. (NIK/JON)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com