Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah: Bursa Berjangka Belum Berdampak bagi Ekonomi RI

Kompas.com - 20/11/2013, 13:56 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengakui keberadaan bursa berjangka komoditas di Indonesia belum berdampak banyak terhadap perekonomian, kecuali bagi para pialang dan trader.

"Dampak ke pelaku, jelas perusahaan dapat untung. Tapi dampak pada ekonomi keseluruhan harus ditingkatkan," ujar Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi dalam Market Review & Outlook 2014 Perdagangan Bursa Berjangka, di Jakarta, Rabu (20/11/2013).

Ia mengatakan, sistem perdagangan alternatif (SPA) seperti bursa berjangka belum banyak berdampak terhadap pelaku ekonomi keseluruhan, lantaran masih sangat minimnya transaksi multilateral. "Sekarang baru 5 persen, kita ingin 30 persen," tuturnya.

Bayu optimistis target pemerintah untuk meningkatkan transaksi multilateral tercapai, didorong tren perdagangan crude palm oil (CPO) tahun depan yang diperkirakan masih sangat prospektif. Hal itu tak lepas dari beleid Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menyebutkan penggunaan campuran 10 persen biofuel.

Sebagaimana diketaui, Kementerian ESDM telah mengeluarkan Permen ESDM No. 25/2013 tentang Perubahan Atas Permen ESDM No. 32/2008 tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga BBN (Biofuel), yang mewajibkan peningkatan pemanfaatan biodiesel di sektor transportasi, industri, komersial dan pembangkit listrik. "Tapi tolong dipikirkan, karena price reference biofuel itu sulit dirumuskan," imbuhnya.

Ia menambahkan, lantaran biofuel tersebut termasuk komoditas yang disubsidi pemerintah, maka harga referensi yang disusun perlu memperhatikan harga keekonomian, juga Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

"Dengan keluarnya Permen ESDM ini artinya market sudah tercipta, tinggal kita (bursa) menyusun harganya," pungkas Bayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com