Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Asuransi Indonesia Berkembang

Kompas.com - 20/11/2013, 14:33 WIB
Anastasia Joice

Penulis


SINGAPURA, KOMPAS.com - Fitch Ratings menyatakan, prospek peringkat untuk sektor asuransi jiwa dan asuransi umum di Indonesia pada tahun 2014 adalah Stabil. Hal ini didukung oleh pertumbuhan pasar yang stabil, eksposur pada risiko ekuitas yang terkendali, dan margin operasional yang stabil.

Demikian laporan baru Fitch Ratings di Singapura, Rabu (20/11/2013).

Prospek Sektor adalah Stabil, mencerminkan pandangan Fitch bahwa pasar yang luas dan penetrasi pasar yang rendah terus menawarkan peluang pertumbuhan yang menarik serta didukungnya permintaan sektor oleh pertumbuhan kelas menengah dan meningkatnya tingkat pendapatan. Selain itu, kinerja operasional perusahaan asuransi tidak terpengaruh oleh kerugian dari bencana alam pada tahun 2013.

Fitch memperkirakan prospek pertumbuhan akan tetap menarik dalam jangka menengah hingga jangka panjang, didorong oleh penetrasi yang rendah, peningkatan kesadaran risiko, dan kenaikan tingkat kemakmuran.

Swiss Re memperkirakan jumlah penetrasi asuransi hanya mencapai sekitar 1,77 persen dari PDB Indonesia - jauh lebih rendah dari 6,03 persen untuk Singapura dan 4,8 persen untuk Malaysia. Statistik industri menunjukkan bahwa premi bruto kedua sektor asuransi jiwa dan umum di Indonesia masing-masing tumbuh lebih dari 10 persen antar tahun pada semester pertama tahun 2013.

Sementara kegiatan merger dan akuisisi diperkirakan akan tumbuh dalam jangka waktu pendek hingga menengah disebabkan ketertarikan investor asing pada peluang pertumbuhan industri. Aksi korporasi tersebut dapat didorong oleh kebutuhan perusahaan asuransi untuk mengumpulkan modal minimum sebesar Rp 100 miliar pada akhir 2014 dibandingkan dengan Rp 70 miliar saat ini, serta kesempatan bagi perusahaan asuransi lokal untuk meningkatkan ukuran mereka demi meningkatkan daya saing menjelang liberalisasi pasar yang akan datang.

Batas kepemilikan asing di Indonesia, di 80 persen, lebih tinggi daripada di banyak negara regional lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com