Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saatnya Produk Pertanian Indonesia Berdaya Saing Tinggi

Kompas.com - 01/12/2013, 08:37 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Tahukah Anda kalau Indonesia memiliki produk-produk hasil pertanian yang memiliki daya saing tinggi dan tidak kalah dengan produk luar negeri? Inilah yang dicari oleh Kementerian Pertanian RI (Kementan) dalam “Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing 2013”.

Bertempat di Auditorium Gedung F Lantai 1 Kantor Pusat Kementerian Pertanian Ragunan Jakarta (28/11) lalu, acara “Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing 2013” dihadiri oleh Menteri Pertanian, Ir. H. Suswono,MMA beserta jajarannya.

Para pemenang dari seluruh Indonesia ini berlomba dalam beberapa kategori mulai dari Inovasi Produk Pertanian, Inovasi Pemasaran, Inovasi Manajemen Bisnis, Produk Segar Berdaya Saing, Produk Pertanian Program CSR, dan Kemitraan Produktif. Berikut adalah profil beberapa pemenang untuk kategori "Inovasi Manajemen Bisnis":

Wuryaningsih Setyowati, Minuman Herbal “JAMSI”

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Wuryaningsih Setyowati, pengusaha minuman herbal Jamsi dari Jakarta menerima Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing 2013 kategori inovasi manajemen bisnis produk holtikultura di kantor Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis (28/11/2013).

Wuryaningsih Setyowati (55) dengan produknya “JAMSI” menang dalam kategori Inovasi Manajemen Bisnis; Produk Hortikultura. Wanita yang sehari-harinya membuka klinik ini, mengembangkan produk melalui proses penelitian dibantu oleh koleganya yang merupakan seorang dokter. Awalnya dengan mengambil responden sekitar 34 orang, ternyata 30 orang penyakit diabetesnya menurun. Dari sinilah kemudian berlanjut.

JAMSI ini bukan sekedar jamu yang biasanya untuk pegal linu atau lainnya, tapi lebih untuk pengobatan khususnya mencegah dan menetralisir penyakit diabetes. JAMSI ini dikembangkan dari akhir tahun 2012 dan dibuat dengan bahan herbal berupa sambiloto, mahkota dewa, mengkudu, temulawak,angelica dan lainnya.

Beberapa produk Wuryaningsih Setyowati sudah dipasarkan ke berbagai kota seperti Bogor, Tangerang, Bandung, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, Banjarmasin, Bangka, Makassar, NTB, NTT, dan Batam.

Wanita yang juga menulis buku ini berujar kalau produk JAMSI kini semakin canggih karena diproses dengan teknologi nano. Produk Ibu Setyowati ini memperoleh “Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing 2013” karena memiliki HAKI dan proses sistem produksi didukung oleh pekerja dan peralatan produksi yang higiesnis.

Ardley Widjaya, Kerupuk Singkong Cassanatama

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Ardley Widjaya, pengusaha kerupuk singkong Cassanatama dari Semarang menerima Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing 2013 kategori inovasi manajemen bisnis produk tanaman pangan di Kantor Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis (28/11/2013).

Ardley Widjaja dengan PT Cassanatama Naturindo merupakan perusahaan keluarga yang dimulai sejak tahun 1994. Dengan pusat produksi di Semarang, kerupuknya telah melanglang buana hingga ke Inggris, Australia dan Belanda.

Dari awalnya memproduksi kerupuk udang, kemudian Ardley mengolah produk singkong. Dengan bermitra kelompok tani, ia bekerja sama menanam produk-produk pertanian organik.

Kini, PT Cassanatama Naturindo telah berproduksi dengan 80 karyawan dan dua pabrik untuk kerupuk singkong dan udang. Ardley juga bekerja sama dengan Dinas Pertanian Provinsi untuk melatih petani-petani bagaimana cara menanam secara organik. Berbagai pelatihan mulai dari masalah bibit, penanaman, pemeliharaan hingga memanen.

Dalam sebulan, produksinya bisa mencapai 2 - 3 kontainer. Walaupun belum melakukan ekspansi ke dalam negeri, kini pihaknya sedang berusaha memenuhi pasar di Jepang dan Amerika Serikat. 

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Zulfayetri, pengusaha rendang telur Kokoci dari Sumatera Barat menerima Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing 2013 kategori inovasi produk peternakan dan inovasi manajemen bisnis produk perkebunan di kantor Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis (28/11/2013).


Zulfayetri, Telur Pipih Rasa Rendang “Kokoci”

Ide berbisnis rendang telur Zulfayetri ini berawal dari telur-telur retak di sentra ternak di Kabupaten Limapuluh Kota, Padang, Sumatera Barat. Bersama sang istri, Nelda, Zulfayetri memproduksi kuliner tradisi Minangkabau dan serius menggarap usaha rendang telur.

Untuk proses produksi, telur pipih rasa rendang ini telah mengacu pada Standar Nasional Industri (SNI), GMP, dan ACCP. Dengan begitu, rendang telur menjadi higienis dan lebih tahan lama. Biasanya tahan tiga hari tapi kini sudah bisa bertahan selama enam bulan.

Rendang telur dengan merek dagang Kokoci ini pun sudah mendapat hak paten sejak 2006. Kokoci ini sudah masuk pasar hypermarket seperti Hypermart dan Giant. Sekarang, sudah bisa Anda temui di Lottemart serta toko oleh-oleh dan toko kue dari Aceh hingga Surabaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

Whats New
PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Whats New
Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com