Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi, IHSG Variatif dalam Tekanan Rupiah

Kompas.com - 02/12/2013, 07:33 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan masih bergerak variatif dengan kecenderungan tertekan di awal pekan sekaligus mengawali Desember, Senin (2/12/2013). Diharapkan rilis data-data ekonomi di awal pekan ini dapat lebih baik untuk mengurangi tekanan jual, namun investor diimbau tetap mewaspadai potensi pembalikan arah.

IHSG masih memperpanjang pelemahannya sepanjang pekan kemarin. Jelang akhir pekan yang sekaligus mengakhiri November, laju IHSG masih dalam zona tren penurunannya meskipun ditutup menguat setelah pada menit-menit terakhir terjadi aksi beli yang mengangkat IHSG.

Tekanan terhadap rupiah membuat gerak indeks terbatas karena investor dan pelaku pasar menunggu dan memilih mengamankan posisi. IHSG selama sepekan kemarin kembali mengalami penurunan 61,52 poin (1,42 persen) atau lebih dalam dari pekan sebelumnya yang turun 17,49 poin (0,40 persen).

Sepanjang pekan kemarin, aksi jual investor asing tercatat berkurang, dengan nominal Rp 8,69 miliar, jauh lebih rendah dari nominal jual investor asing pada pekan sebelumnya sebesar Rp 242,488 miliar. Sedangkan bursa saham AS yang cenderung variatif pada pekan lalu dapat bertahan di zona positif.

Laju bursa saham AS mampu kembali menghijau meski menjelang akhir perdagangan sempat melemah tipis seiring kenaikan indeks VIX. Indeks Nasdaq akhirnya berhasil menyentuh level tertingginya di 4.000 setelah saham-saham teknologi banyak mengalami kenaikan. Di lain sisi, pasca-libur Thanksgiving, laju bursa saham AS kembali melemah.

Riset Trust Securities memerkirakan IHSG akan berada pada rentang support 4.195-4.238 dan resisten 4.289-4.367 pada pekan ini. IHSG diperkirakan bakal membentuk pola menyerupai three black crows di bawah middle bollinger bands.

MACD bergerak turun dengan histogram negatif yang memanjang. Secara teknik, RSI, William's %R, dan stochastic masih menunjukkan penurunannya. IHSG gagal bertahan di kisaran target support (4282-4310) sehingga memberikan gambaran aksi jual masih terjadi dan dapat kembali menahan laju IHSG pada pekan ini. IHSG pun diperkirakan belum akan keluar dari tren pelemahannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com