Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telkom Siap Ambil Alih Slot Satelit Indosat

Kompas.com - 02/12/2013, 17:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Telkom Tbk menyatakan tertarik untuk mendapatkan slot orbit satelit di 150.5 Bujut Timut (BT) milik PT Indosat Tbk. Keberadaan orbit satelit milik Indosat tersebut sangat strategis untuk mendukung kualitas layanan dan ekspansi Telkom.

Seperti diketahui, per tanggal 19 September 2013 lalu Kemkominfo resmi mengirimkan surat ke Indosat. Surat tersebut intinya terkait rencana penarikan kembali izin pengelolaan slot orbit 150.5 BT dan sepenuhnya akan dikelola oleh pemerintah.

Vice President Public Relations Telkom, Arif Prabowo, menegaskan, pihaknya siap mengambilalih kepemilikan slot orbit 150.5 BT dari Indosat. "Kami menunggu kepastian dari pemerintah, jika kosong akan Telkom ambil alih," ujarnya kepada Kontan, Senin (2/12/2013).

Menurut Arif, keberadaan slot orbit satelit 150.5 BT sangat strategis untuk mendorong kinerja Telkom kedepannya. Ia menilai, slot satelit tersebut bisa dimanfaatkan untuk mendukung infrastruktur penunjang kualitas layanan dan masuk ke pasar bisnis internasional.

"Backbone menggunakan kabel belum menutup seluruh daerah sehingga bisa didukung lewat satelit dan menjadi pintu masuk untuk bermain di pasar bisnis internasional," katanya.

Arif mengatakan, Telkom juga sedang mengkaji peluang pemanfaatan orbit satelit 150.5 BT. Jika tidak bisa mengambilalih kepemilikan Indosat maka Telkom juga siap untuk menyewa sebagian kepemilikan orbit satelit 150.5 BT.

Sebagai info, Telkom akan menganggarkan dana sekitar Rp 22,28 triliun untuk belanja modal (capex) pada tahun depan dengan prediksi pertumbuhan perusahaan sekitar 6 persen-7 persen. Mayoritas belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk Telkomsel.

Pada tahun ini, Telkom memproyeksikan pendapatan tumbuh 8 persen year-on-year menjadi Rp 83,31 triliun. Tahun depan, dengan target pendapatan naik hingga 7 persen, maka pendapatan BUMN ini akan ada di kisaran Rp 89,14 triliun.

Sebelumnya, Indosat memastikan enggan untuk melepas kepemilikan slot orbit satelit 150.5 BT. Bahkan Indosat telah menyampaikan surat kepada Menteri Kominfo mengenai penandatanganan kerja sama PALAPA-E in Orbit Delivery Contract dengan Orbital Sciences pada tanggal 27 November 2013.

Penandatanganan kontrak dilakukan oleh President Director & CEO Indosat, Alexander Rusli dan EVP & GM Orbital Sciences, Michael E Larkin ini merupakan tindak lanjut rencana Indosat dalam mempersiapkan peluncuran satelit PALAPA-E di pada tahun 2016 mendatang.

"Penandatanganan kontrak ini merupakan wujud komitmen Indosat untuk memenuhi persyaratan Pemerintah. Dan kami bergembira dan berterima kasih kepada berbagai pihak sehingga perjanjian kerja sama dengan Orbital Science dapat ditandatangani dalam tenggat waktu seperti yang dimintakan pemerintah," ungkap Alexander Rusli, President Director & CEO Indosat.

Satelit PALAPA-E akan menggantikan satelit PALAPA-C2 yang mengorbit di slot 150.5° BT. Satelit PALAPA-E yang akan dikendalikan dari Stasiun Bumi Jatiluhur ini menggunakan platform Satelit GEOStar-2 dari Orbital Sciences Corporation, memiliki kapasitas yang terdiri dari transponder C-Band standard dan extended serta transponder KU-Band (optional). (Arif Wicaksono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com