Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Mulai Ekspor Pisang Pekan Depan

Kompas.com - 03/12/2013, 20:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bila selama ini sebagian besar buah impor, termasuk pisang, banyak beredar di pasaran Indonesia, kini terjadi sebaliknya. Mulai pekan depan, buah pisang asal Indonesia mulai diekspor ke Singapura. Ke depan, Indonesia berupaya membanjiri buah tropis asal dalam negeri ke pasar global.

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan hal tersebut pada acara Komite Ekonomi Nasional (KEN), Selasa (3/12/2013), di Hotel Sultan. Ia mengatakan, Indonesia bisa meningkatkan produksi buah-buahan tropis dan mengekspornya ke sejumlah negara yang tidak bisa memproduksi buah tropis. "Minggu depan, kita sudah mulai ekspor pisang ke Singapura," ujar Dahlan.

Mantan Direktur PLN ini mengatakan, selain Singapura, China juga berpotensi menjadi pasar buah tropis terbesar Indonesia di masa depan. Pasalnya, negara tersebut memiliki jumlah penduduk yang cukup besar yakni 1,3 miliar, dan kebutuhan yang luar biasa besar.

Bila selama ini Indonesia mengimpor buah dari China, maka Indonesia harus mengandalkan buah tropis yang tidak bisa diproduksi di China untuk diekspor ke Tiongkok.

Dahlan mengatakan, saat ini harus ada revolusi yang mengubah kondisi pasar, yang selama ini, Indonesia lebih dikenal suka impor ketimbang ekspor. Indonesia sebagai negara tropis seharusnya bisa mengekspor buah tropis ke negara-negara lain.

Sejumlah upaya telah dilakukan untuk mencapai langkah tersebut. Dahlan bilang, pemerintah telah menanam manggis di tanah seluas 3.000 haktar di Jawa Barat, dan durian di tanah seluas 3.000 hektar di daerah yang sama.

Pepaya dan pisang juga telah ditanam di atas lahan puluhan ribu hektar. Nantinya, bila penanaman itu telah sukses, maka Kementerian BUMN akan memperluas lagi penanaman buah tropis dari Medan sampai Maluku.

Harapnya, dalam satu tahun ke depan, buah tropis asal Indonesia bisa membanjiri pasar dunia. Dengan demikian, masalah perekonomian yang selama ini selalu defisit akibat impor yang berlebihan bisa ditutupi dan diatasi. (Noverius Laoli)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com