Alasan utama pihak Lion Air keberatan adalah biaya avtur (bahan bakar untuk pesawat) di Halim lebih mahal dari Bandara Soekarno-Hatta. "Avtur harganya beda, lebih mahal di Halim," ujar Edward Sirait, Rabu (4/12/2013).
Edward menjelaskan, perbedaan harga itu karena biaya distribusi transportasi pipa yang menghubungkan pesawat dengan avtur. Dari segi bisnis, Lion Air mengaku rugi. "Naik 10 perak aja kita berasa. Kapasitasnya dikasih apa," ungkap Edward.
Edward menjelaskan, saat ini biaya avtur di Soekarno-Hatta sebesar Rp 10.000 per liter. Namun, hingga kini pihak Lion Air belum tahu jumlah angka persisnya dengan penambahan biaya transportasi untuk distribusi avtur di Bandara Halim.
"Biaya transportasi belum diberi tahu, yang jelas beda," ujar Edward. (Adiatmaputra Fajar Pratama)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.