Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda dan Lion Air Berminat Kelola Bandara

Kompas.com - 05/12/2013, 09:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua maskapai nasional berminat dalam tender pengembangan 10 bandara dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemhub). Maskapai ini adalah PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dan PT Lion Mentari Airlines.

Adapun 10 bandara tersebut adalah Bandara Raden Inten II (Lampung), Bandara Fatmawati Soekarno (Bengkulu), Bandara Sentani Jayapura (Papua), Bandara Tjilik Riwut (Palangkaraya), Bandara Mutiara (Palu), Bandara Matahora (Wakatobi), Bandara Hanandjoeddin (Bangka-Belitung), Bandara Juwata (Tarakan), Sultan Babullah (Ternate), dan Bandara Komodo (Labuan Bajo).

Sebelum akhirnya terpilih 10 bandara, Kemhub bersama Kementerian Keuangan dan Indonesia Infrastructure Finance (IFC) mengkaji terhadap sekitar 233 bandara di Indonesia. "Kami berminat bila harganya cocok," kata Komisaris PT Garuda Indonesia Tbk, Bambang Susantono, Rabu (4/12/2013).

Soal bandara incaran, Wakil Menteri Perhubungan ini belum bisa mengungkapkan. Menurutnya, meski Garuda baru saja membuka rute Denpasar-Labuhan Bajo, tetapi belum tentu maskapai pelat merah ini akan mengembangkan bisnis di Bandara Komodo, Labuan Bajo.

Sedangkan Lion Air juga menyatakan minatnya melalui surat yang dilayangkan ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Sayangnya, tidak satu pun manajemen Lion Air yang bersedia memberikan keterangan.

Sementara, pengelola bandara PT Angkasa Pura II yang turut hadir dalam pertemuan investor ini masih belum berani berbicara banyak mengenai rencana tersebut. Rinaldo J. Aziz, Direktur Komersial Kebandarudaraan Angkasa Pura II mengaku masih menelaah terlebih dahulu lokasi yang ditawarkan pemerintah. "Kami minat ikut tender, masalah menang atau tidak itu nomor 7," ujar Rinaldo.

Yang jelas, Kemhub sudah menggelar penawaran pengembangan bandara ini kepada 35 investor. Herry Bakti Gumay, Dirjen Perhubungan Udara Kemhub mengharapkan dengan penawaran 10 bandara ini langsung berlanjut ke penyusunan konsep dari peserta tender. Sehingga, pemenang tender bisa diputuskan tahun depan.

Investasi ini nantinya berbentuk kerjasama pemerintah swasta atau public private partnership dengan pemegang saham terbesar, 51%, digenggam pemerintah. Sayang, Kemhub belum bisa memastikan nilai investasi proyek ini. (RR Putri Werdiningsih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com