Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden SBY Resmikan Pabrik Baja Patungan Indonesia-Korea

Kompas.com - 23/12/2013, 11:48 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan pabrik baja terpadu PT Krakatau Posco tahap pertama yang merupakan joint venture antara PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KS) dengan Pohang Iron & Steel Company (Posco), di Cilegon, Banten, Senin (23/12/2013). Sebanyak 70 persen saham perusahaan ini dimiliki Posco dan sisanya Krakatau Steel.

“Kerjasama yang terjalin erat antara Krakatau Steel dan Posco ini saya nilai sebagai investasi jangka panjang menuju Indonesia sebagai negara industri yang tangguh. Peresmian pabrik ini merupakan wujud nyata kita semua dalam meningkatkan industri baja nasional yang selama ini dipasok Krakatau Steel dan lainnya,” kata Presiden dalam sambutannya.

Hadir dalam acara itu, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Wakil Gubernur Banten Rano Karno, Wakil Menteri Perdagangan, Perindustrian, dan Energi Korea Kim Jundong, serta CEO PT Posco Chung Joon Yang.

Yudhoyono mengatakan, pembangunan pabrik baja patungan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan baja tanah air, meningkatkan perekonomian Indonesia, serta memperluas lapangan pekerjaan. Menurutnya, pasokan baja nasional hingga saat ini masih kurang dibandingkan dengan majunya pembangunan industri baja di Indonesia.

“Pemerintah terus berusaha untuk memajukan Krakatau Steek sebagai satu-satunya penghasil baja lembaran. Kemitraan yang kita bangun melalui Krakatau Posco ini Insya Allah dapat meningkatkan kapasitas baja nasional,” ucapnya.

Kepala Negara juga menyampaikan terimakasih kepada jajaran PT Posco karena bersedia berinvestasi di Indonesia. Dalam sambutannya, Kim Jundong mengungkapkan harapannya bahwa peresmian pabrik baja Krakatau Posco dapat memperdalam hubungan persahabatan Indonesia-Korea.

Dia mengatakan, di antara sejumlah kerjasama kedua negara, kerjasama dalam bidang ekonomi memiliki peran cukup penting. “Angka perdagangan antar kedua negara melonjak 165 kali lipat dari saat awal dimulainya kerjasama yang saat itu hanya 180 juta dollar Amerika,” ujarnya.

Hingga kini, menurut Kim, hubungan ndonesia-Korea telah memasuki usia yang ke-40 tahun. Sejak 2011, lanjutnya, Indonesia adalah negara ASEAN yang menjadi target investasi terbesar Korea.

Adapun pabrik baja terpadu PT Krakatau Posco ini akan memproduksi bahan baku baja berupa pelat dan slab untuk memenuhi kebutuhan berbagai sektor industri di antaranya industri galangan kapal, konstruksi, dan manufaktur domestik, sekaligus memasok kebutuhan KS yang saat ini sedang melaksanakan proyek peningkatan kapasitas pabrik Hot Strip Mill (HSM).

Pabrik baja PT Krakatau Posco tahap pertama ini memiliki kapasitas produksi sebesar 3 juta ton per tahun, serta akan ditingkatkan lagi menjadi 6 juta ton per tahun, setelah selesainya pembangunan pabrik tahap kedua. Jumlah kapasitas tersebut mencapai dua kali dari total kapasitas produksi Krakatau Steel saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com