Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Domestik Minim Jadi Tantangan Pasar Modal Indonesia

Kompas.com - 23/12/2013, 18:01 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai jumlah investor domestik yang masih sedikit menjadi salah satu tantangan yang dihadapi dalam pengembangan pasar modal Indonesia.

"Dalam mengembangkan pasar modal kita, kita dihadapkan pada beberapa tantangan utama, diantaranya belum optimalnya jumlah investor domestik. Hal tersebut terkait dengam jumlah investor pasar modal Indonesia jauh masih sangat kecil, sekitar 0,2 persen dari jumlah penduduk Indonesia," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad pada Jumpa Pers Tutup Tahun 2013 di kantor pusat OJK, Senin (23/12/2013).

Selain itu, Muliaman mengungkapkan tantangan lain adalah jenis dan jumlah produk yang terbatas. Produk yang berkembang baru dalam bentuk saham dan obligasi. Di samping itu, Muliaman mengatakan sedikitnya jumlah emiten pun menjadi tantangan.

"Data per 17 Desember 2013, jumlah 483 emiten tercatat di BEI. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan dengan jumlah perusahaan tercatat di negara lain seperti Hong Kong, Singapura, dan Malaysia yang besarannya berturut-turut adalah 1.602, 780, dan 910," ungkap dia.

Tantangan terakhir adalah terkait integrasi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. "Bahwa pasar modal Indonesia harus dapat memiliki level of playing fieldnyang sama dengan negara ASEAN lainnya, seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia," ujar Muliaman.

Dalam menyikapi berbagai tantangan tersebut, pada tahun 2013 ini OJK melaksanakan beberapa program, seperti mendukung pasar modal sebagai sumber pendanaan yang mudah diakses, efisien, dan kompetitif, dengan menyederhanakan prosedur penawaran umum, pendalaman pasar saham, dan pengembangan pasar obligasi.

"OJK juga berupaya mewujudkan pasar modal sebagai sarana investasi yang atraktif dan kondusif, dengan mengembangkan produk investasi, perluasan basis investor domestik, membentuk Dana Perlindungan Pemodal, menurunkan satuan perdagangan dan perubahan jumlah kelompok harga," jelas Muliaman.

Selain itu, OJK juga berupaya mewujudkan pasar modal sebagsi industri yang stabil, tahan uji, dan stabil. Terakhir, dalam mengembangkan pasar modal dalam negeri OJK membentuk kerangka regulasi yang menjamim kepastian hukum, keadilan, dan transportasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com