Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek-proyek ESDM yang Tak Rampung pada Tahun 2013

Kompas.com - 30/12/2013, 08:07 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedianya telah merancang kebijakan energi nasional untuk ketahanan energi. Menteri ESDM Jero Wacik menyebutnya sebagai "Catur Dharma Energi".

Dharma pertama adalah tentang meningkatkan produksi minyak, salah satunya dengan memberikan insentif fiskal. Dharma kedua terkait pengurangan impor BBM, salah satunya dengan konversi BBM ke BBG.

Yang ketiga adalah menyerukan pengembangan energi baru terbarukan, salah satunya dengan pembangkit listrik tenaga baru (PLTB). Adapun yang terakhir mengenai imbauan hemat energi.

Namun, dalam paparan kinerja akhir tahun Kementerian ESDM, Jumat (27/12/2013), nyatanya ada beberapa proyek yang tak kunjung selesai digarap pada 2013 ini.

Berikut beberapa proyek tersebut:
1. Pembangunan pipa gas Trans Jawa. Jero mengakui bahwa pembangunan pipa gas Trans Jawa belum menunjukkan perkembangan signifikan. Meskipun begitu, ia mengklaim bahwa hal tersebut masih berjalan. "Pembangunan pipa Trans Jawa dari Jakarta ke Gresik itu salah satu yang belum berhasil. Dari Semarang ke Gresik, Semarang ke Cirebon, dan Cirebon ke Bekasi ini pipa-pipa yang sedang on going. Nah, memang belum sukses itu," kata Jero.

2. Blok Migas Cepu. Produksi dari lapangan minyak dan gas bumi di Cepu molor, dari Juli 2013, diperkirakan menjadi November 2014. Plt SKK Migas Yohanes Widjonarko mengatakan, molornya produksi blok Cepu lantaran jadwal proyek mundur 4 bulan. Namun, ia memastikan, pasca-beroperasi pada November 2014, lifting minyak tidak berubah dan masih sesuai perhitungan sebesar 165.000 bph. "Jadwal proyek kemarin mundur 4 bulan. Jadi, baru bisa on stream pada November 2014. Kita sudah audit, dan nanti produksinya tetap 165.000 bph. Jadi, yang berubah hanya jadwal produksinya," kata Widjonarko.

3. Konversi BBM ke BBG. Program konversi BBM ke BBG hingga saat ini masih terkatung-katung. Jero mengakui, hal tersebut lantaran belum adanya infrastruktur yang cukup untuk mendistribusikan gas. "Ketersediaan gas terjamin, tapi infrastruktur belum ada. Bagaimana mau mengangkut ke konsumen," kata dia. Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa Kementerian ESDM bersama Pertamina dan PGN terus membangun SPBG. Namun, Jero pun mengakui kegamangan membangun SPBG bahwa tidak ada kendaraan yang mengonsumsi gas. "SPBG ini kan bisnis. Kalau yang pakai sedikit, rugi membangun," lanjut Jero.

Lebih lanjut ia menjelaskan, program ini bisa berjalan jika ada infrastruktur dan pengguna. Untuk itu, proyek converter kit juga harus berjalan. Namun, ia mengakui bahwa hal itu pun masih jalan di tempat. "Converter kit ini kan mobil lama harus diganti (modifikasi suplai bahan bakar). Yang susah ini, melawan keengganan. Kalau mobil baru, gampang. Saya juga minta ATPM menjual converter kit (untuk mendukung konversi).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com