Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Suswono, Daging Oplosan Hanya "Moral Hazard"

Kompas.com - 30/12/2013, 14:01 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Harga daging sapi yang masih tinggi di kisaran Rp 93 .000 per kilogram tak pelak membuat banyak pelaku usaha kelimpungan. Isu pun beredar beberapa pedagang nakal mengoplos daging sapi dengan dagin celeng (babi) guna mengakali tingginya biaya.

Namun, menurut Menteri Pertanian Suswono, kelakuan pedagang nakal tersebut bukan serta merta dilatar belakangi tingginya harga. "Daging (harganya) rendah juga ada oplosan. Menurut saya ini cuma moral hazard saja," ujarnya saat paparan kinerja akhir tahun, di Jakarta, Senin (30/12/2013).

Untuk mengurangi keresahan di masyarakat yang sebagian besar tak mengonsumsi daging babi, politisi PKS tersebut berjanji pihaknya akan terus mengecek di lapangan. Seperti yang selama ini dilakukan, misalnya, pihak Kementerian Pertanian selalu mengecek di Pasar Senen, Jakarta.

"Saya minta kepada masyarakat, siapa saja yang menemukan ada daging oplosan, untuk segera melaporkan," kata Suswono.

Produksi daging sapi pada tahun ini mencatat kenaikan 2 persen dibanding tahun lalu. Tahun lalu, produksi daging sapi sebesar 0,42 juta ton, sementara produksi daging sapi sebesar 0,43 juta ton. Namun, nyatanya produksi sebesar 0,43 juta ton tersebut masih belum mencukupi kebutuhan nasional tahun ini.

Kebutuhan nasional daging sapi sepanjang tahun ini mencapai 0,54 juta ton, atau masih ada kekurangan 114.000 ton dari ketersediaan. "Kebutuhan daging sapi lebih tinggi dari produksi. Situasi tidak mudah dan kita atasi dengan impor. Tapi nyatanya setelah kita buka, (harga) tidak turun signifikan. Ada permasalahan perdagangan. Harga tinggi karena sarana angkutan dan distribusi yang belum memadai. Nah ini yang kita harapkan ada alat transportasi untuk sapi-sapi," kata Suswono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com