Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kredit Bermasalah KUR di Tiga BPD Cukup Tinggi

Kompas.com - 08/01/2014, 08:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya pemerintah menggenjot penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tampaknya menemui hambatan. Tengok saja, setidaknya ada tiga tiga bank pembangunan daerah (BPD) yang mengalami rasio kredit macet (NPL) tinggi.

Misalnya saja Bank Jatim. Berdasarkan data Kementerian Koordinator Perekonomian, hingga November 2013, NPL BPD asal Provinsi Jawa Timur ini mencapai 17 persen dari realisasi penyaluran KUR yang sebesar Rp 3,8 triliun.

“NPL KUR saat ini sebenarnya diperoleh dari penyaluran KUR di tahun 2009-2011,” ujar Ferdian Satyagraha, Investor Relation Bank Jatim.

Penyebab lain adalah kesalahpahaman sebagian masyarakat yang menjadi debitur KUR. Ferdian bilang, banyak yang mengira kucuran KUR bukanlah pinjaman, melainkan hibah dari pemerintah.

Selain itu, KUR di Bank Jatim banyak menyasar nasabah yang selama ini tidak sesuai syarat bank (bankable). Namun Ferdian optimistis hal ini tak akan menjadi persoalan.

Sebab, 75 persen dari NPL KUR Bank Jatim mendapat perlindungan asuransi. Sisanya, sebesar 25 persen memiliki agunan.

Ke depan, Bank Jatim lebih selektif memilih nasabah. Persyaratan jaminan pun akan ditingkatkan menjadi 60 persen dari nilai KUR. “Target kami NPL bisa 5 persen sampai akhir tahun,” pungkas Ferdian.

Kondisi kredit macet KUR juga menimpa Bank Sulut. Di akhir November 2013, NPL KUR Bank Sulut 12,3 persen dari total kredit Rp 64 miliar. Direktur Utama Bank Sulut, Johanis CH Salibina, menyatakan, kredit macet menumpuk lantaran Bank Sulut tidak melakukan penghapusan kredit macet dalam pembukuan selama lebih dari empat tahun.

“Sesuai arahan Bank Indonesia (BI), kami akan melakukan penghapusan kredit pada bulan April hingga Juni tahun ini,” kata Johanis.

Demi mencegah kenaikan NPL, Bank Sulut akan meningkatkan penagihan. Selain itu, penjadwalan ulang pembayaran angsuran kredit diberlakukan bagi nasabah yang dinilai masih mempunyai potensi untuk berkembang. Bagi debitur yang tidak mampu membayar angsuran, Bank Sulut bakal menyita agunan.

Sementara, NPL KUR Bank Jabar Banten (BJB) mencapai 12,9%, dengan realisasi penyaluran kredit Rp 2,9 triliun. “Jumlah debitur KUR kami jauh lebih banyak dibanding pegawai sehingga proses pengawasan kedodoran," kata Benny Riswandi, Pemimpin Divisi Mikro BJB.

Faktor lain, banyak terjadi kegagalan panen atau menurunnya laba usaha. Alhasil, para petani yang menjadi debitur KUR tidak mampu melunasi angsuran tepat waktu. (Adhitya Himawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com