Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gita: Revisi Aturan Importasi Sapi Telat

Kompas.com - 10/01/2014, 13:47 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Harga daging sapi yang kembali merangkak naik di kisaran Rp 97.000 per kilogram (Kg) disebut lantaran kurangnya pasokan dalam negeri.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan, mau tak mau gejolak harga tersebut harus disikapi dengan melakukan importasi. Ia menyatakan jika di sektor hulu alias produksi beres, dalam hal ini merupakan tugas Kementerian Pertanian, maka tidak perlu ada importasi.

Namun, produksi sapi nyatanya belum mencukupi kebutuhan nasional. Oleh karena itu, impor menjadi pilihan penyelamatan.

“Sudah dua, tiga tahun yang lalu Kementerian Perdagangan mengusulkan (ke Kementerian Pertanian) agar UU PKH direvisi, namun telat,” kata dia saat berkunjung ke redaksi Kompas.com, Kamis (9/1/2014).

Menurut Gita, revisi UU No.18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan (UU PKH) menjadi payung hukum, agar Indonesia bisa mendatangkan sapi yang lebih murah dari lebih banyak negara.

Sementara ini, Indonesia sebut Gita masih tersandera UU PKH, sehingga hanya bisa mendatangkan sapi dari Australia. Padahal, India juga memiliki banyak pasokan sapi.

 

Sebagai informasi, dengan direvisinya UU PKH tersebut, importasi sapi yang sebelumnya berdasarkan country based, berubah menjadi zone based. Artinya, walaupun sapi-sapi di salah satu wilayah (zona) di negara tersebut mengidap penyakit mulut dan kuku, tidak menjadikan negara tersebut terlarang memasok sapi ke Indonesia.

 

Menteri Pertanian Suswono, Selasa (7/1/2014) memiliki pendapata lain soal importasi sapi. Melihat pengalaman 3 tahun silam, harga daging sapi murah karena volume impor terlalu besar sehingga harga di tingkat peternak mengalami tekanan.

 

"Kami minta komitmen saja supaya (Kementerian) Perdagangan meskipun memberikan keleluasaan ijin, tetap tentu saja tidak akan menekan harga di peternak,” tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com