Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirjen Pajak Kesal, 2 Tahun Tak Direstui Tambah Pegawai

Kompas.com - 11/01/2014, 12:39 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Dirjen Pajak Fuad Rahmany mengeluhkan kurangnya pegawai yang bekerja di bawah instansinya. Dia kesal karena tak direstui menambah jumlah pegawai.

Dia mengklaim kurangnya jumlah pegawai menjadi hambatan utama penerimaan pajak. Sudah dua tahun ini Direktur Jenderal Pajak itu memohon-mohon ke pemerintah agar kapasitas DJP ditambah, baik petugas pajak maupun kantor.

Namun, hingga saat ini kantor pelayanan pajak (KPP) hanya 331 unit, jauh lebih sedikit dibanding jumlah kabupaten/kota di 33 provinsi. Sementara itu, jumlah account representative sebanyak 6.285 orang dan 4.309 orang pemeriksa pajak. Padahal, target penerimaan pajak yang dipatok berdasarkan APBN 2014 mencapai Rp 1.280 triliun.

DJP juga berupaya menyediakan akses perpajakan kepada wajib pajak melalui online, e-filling. "Saya pikir kalau sudah online enggak perlu orang. Tapi di Jepang saja yang online-nya bagus, tetap punya banyak petugas pajak. Mereka bilang TI enggak bisa menegur orang. Hanya orang yang bisa," ujarnya Sabtu (11/1/2014).

Atas dasar itu, ia menilai pemerintah sangat tidak bertanggung jawab jika tidak menambah kapasitas DJP. Namun, di sisi lain mematok target penerimaan pajak yang tinggi.

"Supaya saya tidak disalahkan (karena tidak capai target), saya koar-koar saja sekarang di koran," aku Fuad.

"Saya ribut saja di DPR, di forum pemred. Saya minta 2 tahun lalu enggak dikasih-kasih kok nyatanya," sambungnya.

Sudah 3 tahun ini Fuad menjabat sebagai Dirjen Pajak. Ia pun mengakui selama kepemimpinannya belum pernah instansinya mencapai target. Dari catatan DJP, dari 2002 hingga 2012 lalu, DJP baru 2 kali menembus target penerimaan pajak, yakni pada 2004 dan 2008.

Fuad berdalih, tak tercapainya target lantaran dia kekurangan orang. Meskipun demikian, ia berharap pertumbuhan penerimaan pajak tahun ini lebih dari 10 persen. Sekadar informasi, sepanjang 2013 penerimaan pajak mencapai sekitar 92,4 persen dari APBN-P 2013, yang sebesar Rp 995,2 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com