Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Jakarta Klaim Sumbang Besar dalam Perekonomian RI

Kompas.com - 11/01/2014, 16:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan ibukota menyumbang besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Walaupun perekonomian global dan domestik bergejolak, DKI Jakarta tetap catat pertumbuhan positif.

"DKI Jakarta merupakan daerah yang menyumbang cukup besar dalam perekonomian Indonesia. Kita juga mengalami beberapa turbulensi akhir-akhir ini sehinhha pertumbuhan ekonomi melambat di tahun 2013," kata Asisten Perekonomian dan Administrasi Pemprov DKI Jakarta Hasan Basri dalam sambutan pada acara Musba XV HIPMI Jaya, Sabtu (11/1/2014).

Dalam turbulensi ekonomi tersebut, lanjut Hasan, DKI Jakarta tetap berhasil mencatat pertumbuhan ekonomi tak kurang dari 6 persen. Hal ini diakuinya menunjukkan kemampuan DKI Jakarta untuk terus menggerakkan perekonomian.

"Beberapa indikator ekonomi menunjukkan kita masih tumbuh baik. PDB kita baik, angkatan kerja masih baik, khususnya jasa-jasa masih berputar dengan baik," terangnya.

Lebih lanjut, Hasan mengatakan Indonesia akan menghadapi beberapa agenda besar, seperti pesta demokrasi tahun ini dan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2015 mendatang. Peristiwa-peristiwa ini harus dikawal dan diantisipasi dengan baik.

"2014 akan kita masuki dengan beberapa agenda besar. Oleh karena itu, kami juga ingin mengimbau rekan-rekan pengusaha untuk bersama Pemprov DKI Jakarta mendorong kembali perekonomian di 2014. Kita juga tahu beberapa persiapan harus dilakukan, terutama Masyarakat Ekonomi ASEAN di 2015," ujar Hasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com