Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Melemah Bisa Kerek Inflasi Inti

Kompas.com - 17/01/2014, 19:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memperkirakan inflasi inti atau core inflation di tahun 2014 bisa lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.

Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, inflasi inti telah menangkap dinamika supply and demand dalam ekonomi, salah satunya karena pergerakan nilai tukar rupiah yang melemah beberapa waktu terakhir.

Oleh karena itu, menurutnya, inflasi inti tahun 2014 bisa lebih dari 5 persen. Dengan demikian, potensi realisasi inflasi tahun ini bisa melebar dari target yang ditetapkan pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014.

Core inflation ini masalah suplai secara keseluruhan, bukan hanya pangan,” kata Bambang, Jumat (17/1/2014) di Jakarta.

Asal tahu saja, dalam APBN 2014, pemerintah menargetkan inflasi di level 5,5% plus minus 1%. Didalamnya sudah memperhitungkan inflasi inti.

­­Meski demikian, Bambang berharap,­ Bank Indonesia (BI) bisa mengendalikan inflasi inti supaya tidak membuat inflasi secara keseluruhan melebar. Sedangkan pemerintah hanya bisa mengendalikan inflasi di luar inflasi inti, seperti volatilitas harga pangan.

Menteri Keuangan Chatib Basri menambahkan, salah satu cara untuk mengendalikan inflasi inti adalah dengan melanjutkan kebijakan moneter ketat alias monetery tightening. Selama kebijakan moneter ketata dilakukan BI Chatib bilang, tidak perlu khawatir inflasi inti bisa melonjak.

Sebelumnya Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo mengatakan, pihaknya sangat serius memperhatikan perkembangan inflasi inti.

Saat ditemui di Istana Negara hari Kamis (16/1) lalu Agus mengatakan di kuartal pertama ancaman inflasi inti memang cukup tinggi.

Penyebabnya adalah pelemahan nilai tukar rupiah di tahun 2013 lalu belum sepenuhnya berdampak di tahun 2013, tetapi dampaknya baru terasa di tahun 2014. “Kita masih perlu mempersiapkan diri bahwa risikovinflasi dari kondisi nilai tukar yang melemah di 2013,” ujarnya.

Ekonom Bank Central Asia, David Sumual mengatakan, inflasi di tahun 2014 masih akan berada dalam tingkat yang manajable. Ia bilang, dengan inflasi yang terkendali makan BI tidak perlu menaikan suku bunga dalam jangka pendek ini. ( Asep Munazat Zatnika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

Whats New
Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka 'Tancap Gas', Rupiah Melemah

Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka "Tancap Gas", Rupiah Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com