Menurut riset Trust Securities, pemberitaan tentang rupiah yang tahun diprediksi menguat oleh Lyods Banking Group Plc memberikan sentimen positif bagi laju rupiah. Namun, di sisi lain laju dollar AS juga masih bertambah seiring spekulasi The Fed tetap akan mengurangi kucuran stimulus dengan terus membaiknya rilis data makroekonomi Amerika.
Sementara itu, pelemahan sejumlah indeks saham Asia membuat yen menguat. Dollar AS pun mendapat tambahan dorongan penguatan menyusul rilis data pertumbuhan China yang melebihi perkiraan. Poundsterling Inggris terapresiasi juga menyusul kenaikan indeks harga perumahan.
Menurut riset Monex Investindo Futures, kenaikan suku bunga pasar jangka pendek telah membantu euro beranjak menjauhi level terendah dua pekan versus dollar AS pada awal pekan, meskipun spekulasi tentang kebijakan European Central Bank masih membatasi apresiasi.
Sebagian pelaku pasar mulai mempertimbangkan kemungkinan ECB akan memperlonggar kebijakan moneter lebih lanjut guna mendorong perekonomian. Euro terus melemah pada bulan ini seiring meredanya arus repatriasi perbankan zona euro yang sempat mendukung mata uang tunggal di akhir tahun.
Rupiah sekarang berada di atas resisten Rp 12.115 per dollar AS. Hari ini rupiah diproyeksikan berada di rentang level Rp 12.123-12.100 per dollar AS dalam kurs tengah BI.