Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omzet Penjual Makanan di Jabodetabek Hilang Rp 200 Miliar

Kompas.com - 21/01/2014, 19:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Cuaca buruk yang melanda beberapa kawasan di Indonesia menimbulkan dampak cukup besar bagi industri makanan dan minuman (mamin) dalam negeri. Untuk kawasan Jabodetabek saja, musibah banjir diprediksi menekan omzet sampai 25 persen.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman menjelaskan, penurunan omzet ini akibat sulitnya distribusi produk dari pabrik sampai ke pasar karena terhadang banjir. Sehingga, merembet pada turunnya konsumsi.

Alhasil, Adhi memperkirakan pelaku indsustri mamin di Jabodetabek kehilangan omzet sebesar Rp 200 miliar tiap hari. "Di hari normal omzet untuk kawasan ini mencapai Rp 800 miliar," katanya, Selasa (21/1/2014).

Tak hanya distribusi ke konsumen, produsen makanan minuman juga harus menanggung potensi kerugian lantaran distribusi bahan baku dari daerah juga tersendat.

Misalnya, pengangkutan bahan segar buah dan daging dari Jawa Tengah, saat ini memakan waktu sampai empat hari. Padahal biasanya hanya satu setengah hari. "Padahal rata-rata dalam lima hari bahan baku segar ini 50 persen di antaranya akan busuk," ujar dia.

Belum lagi menghitung kerugian karena pabrik tidak beroperasi bisa akibat buruh yang tak bisa masuk karena banjir, atau lantaran tak ada pasokan listrik karena pemadaman yang dilakukan PLN di beberapa wilayah.

Meski kerugian ada di depan mata, menurut Adhi, produsen mamin tidak menaikan harga jual mereka. Pasalnya masalah tersebut hanya bersifat temporer. (Tendi Mahadi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Whats New
Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Whats New
Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Whats New
Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Whats New
Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com