"Rp 750 juta untuk satu mobil, lebih mahal (biaya) jaringan infrastrukturnya. Ini enggak banyak (kalau) untuk meningkatkan pelayanan," kata dia di kantor Taspen, Jakarta, Jumat (24/1/2014).
Adanya mobil keliling ini, lanjut Iqbal, disebabkan program e-klaim yang diluncurkan sebelumnya masih kurang efektif menjangkau para peserta. Utamanya, para peserta program pensiunan, di mana para lanjut usia tersebut kata Iqbal, kurang gesit berselancar di internet.
Asal tahu saja, program e-klaim ini diluncurkan bertepatan dengan ulang tahun Taspen ke 50, tahun lalu. Menurut Iqbal, mobil keliling bisa membantu peserta untuk mengurus klaim, pencetakan Kartu Peserta Taspen, pengurusan mutasi kantor bayar, dan lainnya.
"Kalau ada orang berkumpul kita bisa datang. Misal di suatu kompleks perumahan banyak pensiunan, bisa panggil kita datang. Dengan mobil ini seluruh transaksi di kantor cabang bisa dikerjakan, yang belum bisa adalah pembayaran," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, setidaknya harus ada 25 peserta, sehingga motas bisa berkunjung dan melayani.
Bertepatan dengan peluncurannya, hari ini, Taspen juga menyalurkan bantuan bagi korban bencana alam yang terjadi di berbagai daerah. Taspen menyalurkan Rp 100 juta bagi korban letusan Gunung Sinabung, di Sumatera Utara, dan Rp 100 juta untuk korban banjir Jakarta. Taspen menyalurkan Rp 50 juta untuk korban banjir bandang di Manado.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.