Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Retail Bangun SPBU Khusus Motor

Kompas.com - 27/01/2014, 11:50 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Retail pada tahun ini bakal membangun 10 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) khusus untuk sepeda motor. Anggaran yang disiapkan untuk ini lebih kurang Rp 60 miliar.

"Saya boleh mengatakan jumlah motor lebih banyak dari mobil. Sehingga Pertamina memandang sudah saatnya kita bangun SPBU kecil untuk motor," kata Direktur Utama Pertamina Ritel, Toharso, ditemui di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Senin (27/1/2014).

Ia mengatakan, diprediksikan pada 2014 ini jumlah mobil sekitar 10 juta unit. Sementara, jumlah sepeda motor hampir 60 juta unit. SPBU mini ini sedianya sudah berdiri satu unit di Kampung Hulu, Bekasi Timur.

Saat ini, kata Toharso, ada satu dispenser yang siap dioperasikan. "Tinggal isi minyak dan ijin operasinya. Dispensernya baru satu nanti bisa dikembangkan dua," kata Toharso.

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk membangun satu SPBU mini diperlukan investasi antara Rp 700 juta hingga Rp 1 miliar. Itu pun tanpa memasukkan biaya atau harga tanah. Pasalnya, harga tanah di tiap-tiap daerah berbeda, dan juga tergantung dengan lokasinya.

"Kita siapkan anggaran Rp 60 miliar. Titiknya akan kita cari lokasi yang banyak kendaraan bermotor, Jakarta, Jawa Tengah, dan sebagainya. Untuk ukurannya sebetulnya 700 meter persegi cukup. Nanti (di situ) selalu ada Bright Store dan ganti oli," ucap Toharso.

Sementara Manajer Non Fuel Marketing Pertamina Retail, Budi Aji menambahkan, target sales (penjualan) untuk setiap satu SPBU mini minimal 6 KL sampai 7 KL per hari. "Ini lagi trial, kita baru lihat keekonomiannya. Makanya mau dibangun sendiri dulu, belum gandeng swasta. 6-7 KL baru BEP lah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com