Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Terjal Gita Wirjawan di Kabinet SBY

Kompas.com - 01/02/2014, 11:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan mengejutkan diambil Gita Wirjawan pada Jumat (31/1/2014) ketika dia mengumumkan akan meletakkan jabatannya sebagai Menteri Perdagangan. Berbagai spekulasi muncul terkait langkah tersebut.

Salah satu spekulasi yang muncul adalah Gita cukup tertekan dengan isu impor beras Vietnam. Namun dia membantahnya. "Saya ingin fokus ke konvensi capres Partai Demokrat," ujarnya.

Banyak yang menilai keputusan Gita meletakkan jabatan sebagai Menteri Perdagangan merupakan muara atas rentetan masalah yang dihadapinya selama dia menduduki "kursi panas" sebagai anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II.

Jika dirunut ke belakang, memang banyak hal yang kurang mengenakkan yang dihadapi Gita Wirjawan selama dia menjadi anggota KIB II.

Nama Gita Wirjawan muncul ke permukaan sesaat setelah pemilihan presiden tahun 2009 diketahui hasilnya. Saat itu Gita Wirjawan menduduki posisi sebagai komisaris PT Pertamina.

Spekulasi yang muncul, Gita Wirjawan akan menggantikan Sofyan Djalil sebagai Menteri BUMN. Namun ada kabar lain yang berembus, dia akan diplot sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), di mana kandidat lainnya adalah pengusaha Sandiaga Uno.

Hingga pengumuman KIB II pada Rabu malam (21/10/2009) akhirnya diketahui bahwa Gita Wirjawan-lah yang dipilih menduduki posisi sebagai Kepala BKPM. Dan, perjalanan Gita dimulai...

Cobaan pertama. Setelah pengumuman KIB II, Gita WIrjawan tidak serta merta resmi sebagai anggota kabinet. Ini lantaran dua kali pelantikannya dibatalkan, dengan alasan kepres pengangkatan Gita Wirjawan belum terbit.

Bahkan, pada sidang perdana KIB II pada 23 Oktober 2009, Gita Wirjawan juga belum diperkenankan mengikuti rapat karena permasalahan administrasi tersebut. Baru pada 11 November 2009 atau hampir sebulan setelah pengumuman kabinet baru, Gita Wirjawan dilantik.

Kinerja Gita sepanjang menjabat Kepala BKPM bisa dibilang cemerlang. Dia sering mengadakan roadshow ke pusat-pusat keuangan dunia guna menarik pemodal masuk ke Indonesia. Dengan cara itu, Gita dinilai berhasil mengembalikan kepercayaan investor kembali menanamkan modalnya di Indonesia.

Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) selama 2010 mencapai Rp208,5 triliun, melonjak 54,2 persen dibanding realisasi 2009 Rp135,2 triliun.

Sementara itu, realisasi investasi PMDN dan PMA tahun 2011 mencapai Rp 251,3 triliun, melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp 240 triliun. Jika dibandingkan dengan capaian pada periode sama 2010 ada peningkatan 20,5 persen dari nilai Rp 208,5 triliun.

Cobaan selanjutnya. Sepanjang menjabat kepala BKPM, Gita Wirjawan kerap mendapat "goyangan". Salah satunya dia diusik oleh isu dugaan penggelapan pajak oleh perusahaan perusahaan yang dimilikinya, PT Ancora Mining Service.

Saat menjabat Kepala BPKM pula, Gita mulai disebut-sebut ikut terlibat kasus Bank Century. Adapun "vokalis" yang sering menyebut kasus-kasus Gita Wirjawan adalah anggota DPR dari Fraksi Golkar Bambang Soesatyo. Akan tetapi, Gita berkali-kali menampik tuduhan tersebut.

Jelang reshuffle KIB II pada Oktober 2011, kembali Gita disebut-sebut akan menduduki pos baru. Beberapa pos yang diproyeksikan bakal diduduki Gita Wirjawan dalam perombakan kabinet saat itu adalah sebagai Menteri Keuangan dan Menteri BUMN.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com