Nilai tukar rupiah pagi ini menguat di posisi Rp 12.160 per dollar Amerika Serikat (AS). Kemarin, di pasar spot, rupiah turun tipis 0,07 persen menjadi Rp 12.194 per dolar AS.
"Masalahnya kan begini, pertama, gejolak dan orang masih was-was dengan kondisi perekonomian global. Indonesia kan satu dari sekian banyak emerging market yang juga masih bergejolak juga," kata Bambang di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Kamis (6/2/2014).
Walaupun Indonesia dinilai sudah lebih, namun sentimen pasar membuat nilai tukar rupiah ikut terpengaruh. Bambang mengungkapkan kebijakan-kebijakan pemerintah yang telah diambil dapat dijadikan sebagai saranan untuk menghindari efek eksternal pelemahan nilai tukar.
Pada tahun 2014 ini, hal yang menjadi fokus pemerintah adalah penanganan defisit transaksi berjalan. "2014 fokus kita adalah karena defisit transaksi berjalan pasti terjadi. Tapi sudah kita kurangi kan jadi 3 persen lebih. Mudah-mudahan di bawah 3 persen di kuartal IV," jelasnya.
Guna menangani defisit transaksi berjalan, lanjut Bambang, tahun ini pemerintah akan fokus pada capital account, antara lain dengan menjaga investasi di portofolio dan penanaman modal asing.
"Makanya kita mau fokus di capital account, artinya membiayai investasi di yang portofolio kita jaga supaya inflow tetap masuk. Kedua FDI (foreign direct investment/Penanaman Modal Asing) kita dorong supaya lebih banyak dan istilahnya bisa membantu biayai defisit transaksi berjalan," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.