Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ligwina Klaim Telah Verifikasi GTIS dan Panen Mas

Kompas.com - 24/02/2014, 16:19 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com —
Lembaga perencana keuangan, PT Quantum Magna (QM) Financial, mengaku telah melakukan verifikasi produk investasi sebelum direkomendasikan kepada klien, termasuk produk investasi Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS) dan CV Panen Mas, yang diketahui bermasalah dan sudah memakan korban.

Chief Executive Officer (CEO) QM Financial, Ligwina Hananto, menjelaskan, pihaknya sudah melakukan verifikasi investasi di produk investasi GTIS dan produk investasi CV Panen Mas sebelum disodorkan kepada kliennya yang meminta. Informasi itu disampaikan Ligwina saat berkunjung ke Redaksi Kontan, Senin (24/2/2014) siang.

Selain masalah verifikasi produk investasi, Ligwina juga menyinggung banyak hal tentang peran perencana keuangan atau financial planner, termasuk regulasinya. Ada informasi yang boleh dipublikasikan Ligwina, ada juga informasi yang berstatus off the record alias tak boleh disampaikan ke publik.

Namun, Ligwina menyatakan, proses verifikasi untuk investasi emas GTIS dan verifikasi investasi agrobisnis CV Panen Mas dilakukan atas permintaan klien yang ingin produk investasi agresif atau berimbal hasil tinggi. "Itu merupakan permintaan dari klien," kata Ligwina.

Namun, kata Ligwina, terkadang banyak investor yang ingin berinvestasi terlalu agresif dan ingin imbal hasil setinggi-tingginya. "Kadang, salahnya financial planner itu karena mengikuti target return kliennya. Klien minta untung 5 persen, 10 persen, 15 persen, 25 persen," ujar Ligwina.

Untuk produk investasi GTIS misalnya, Ligwina telah melakukan verifikasi tahun 2011, melalui verifikasi internal QM Financial. Soal standar verifikasi internal itu, Ligwina mengatakan telah melakukan lima tahap pengecekan, yakni cek underlying asset, cek risiko, cek test case, cek tujuannya apa, dan cek inside atau outside plan.

Selain itu, Ligwina telah menjelaskan ada risiko investasi kepada klien, termasuk kepada Hery Mada Indra Paska (Hery Paska), salah satu klien QM Financial yang merugi ratusan juta seusai berinvestasi di CV Panen Mas.

Sebelumnya, seperti dikutip dari Kontan, Hery merugi karena pengelola CV Panen Mas (Ari Pratomo) kabur dari tanggung jawabnya mengelola agrobisnis yang ditawarkan. Walaupun Hery merugi, Ligwina selaku perencana keuangan Hery sudah menawarkan perlindungan investasi lewat produk investasi lagi.

Menurut versi Ligwina, tawaran itu sudah diterima oleh Hery. Akan tetapi, beberapa waktu lalu, Hery menyatakan tidak menerima tawaran tersebut, dan ia mengaku ingin mendapatkan uang investasinya kembali lagi. (Dina Farisah, Asnil Bambani Amri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com