Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda dan AirAsia Belum Boleh Terbang dari Halim

Kompas.com - 03/03/2014, 10:51 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Keinginan PT Garuda Indonesia Tbk., dan PT Indonesia AirAsia untuk bisa mengudara di Lapangan Udara Halim Perdana Kusumah, Jakarta Timur pada Februari 2014, kandas. Sampai Maret 2014, Kementerian Perhubungan (Kemhub) belum juga memberikan izin terbang lewat Bandara Halim.

Kementerian yang membawahi sistem transportasi di Indonesia ini mengaku, izin penerbangan belum diberikan masih ada kendala komunikasi antara pihak maskapai, TNI Angkatan Udara dan Kemhub. Permasalahannya menyangkut penentuan rute.

Herry Bakti Singayuda Gumay, Direktur Jenderal Penerbangan Udara Kemhub janji, Garuda dan AirAsia sudah bisa mengudara lewat Bandara Halim pada Maret 2014 ini. Tanpa mengatakan tanggal pastinya, Herry bilang, kepastian tanggal menunggu hasil pembicaraan antara maskapai, TNI AU, dan Kemhub.

"Tidak usah tanya dulu pastinya kapan. Intinya sudah ada kesepakatan soal itu semuanya," kata Herry pada akhir pekan lalu.

Manajer Komunikasi PT Indonesia AirAsia Audrey Progestama Petriny, juga tidak mau berkata banyak soal penundaan penerbangan dari Halim. Dia juga menolak berkomentar mengenai permasalahan komunikasi yang menghambat maskapai ini terbang di Halim. "Intinya kami masih dalam evaluasi dan mengkaji, tapi tentang apa kami belum bisa sampaikan," katanya kepada KONTAN, Minggu (2/3/2014).

Seperti kita tahu, pemerintah memutuskan membuka Bandara Halim untuk penerbangan komersial berjadwal sejak 10 Januari 2014. Sebelumnya bandara ini dipakai untuk kepentingan militer, pesawat charter dan beberapa penerbangan komersial. Penambahan jadwal bagi penerbangan komersial ini untuk mengurangi kepadatan Bandara Soekarno Hatta.

Kini maskapai komersial yang sudah pindah ke Halim baru PT Citilink Indonesia, sebanyak 16 kali penerbangan. Adapun rute yang dilayani tujuan Yogyakarta, Semarang, Palembang dan Malang. (Agus Triyono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com