Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Faktor Musiman Jadi Pendorong Defisit Neraca Perdagangan Januari 2014

Kompas.com - 04/03/2014, 07:54 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2014 mencatakan defisit 0,43 miliar dollar AS. Kinerja neraca perdagangan tersebut dipengaruhi surplus neraca perdagangan nonmigas yang menurun dan defisit neraca perdagangan migas yang meningkat.

"Bank Indonesia (BI) menilai defisit neraca perdagangan pada Januari 2014 masih sesuai pola musiman sehingga ke depan diperkirakan kembali membaik," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan pers, Selasa (4/3/2014).

Surplus neraca perdagangan nonmigas menurun menjadi 0,63 miliar dollar AS, dipengaruhi ekspor nonmigas yang terkontraksi 11,60 persen secara bulanan dan impor nonmigas yang meningkat 1,13 persen month to month.

Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas pada Januari 2014 yang meningkat dari 0,81 miliar dolar AS pada Desember 2013 menjadi 1,06 miliar dollar AS, menurut BI disebabkan ekspor migas yang turun tajam 26,69 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan itu merupakan akibat dari gangguan produksi terkait cuaca buruk.

Cuaca buruk yang menurunkan produksi dan ekspor migas, juga menurunkan angka impor 15,81 persen (mtm). Penurunan impor migas ini disumbang turunnya impor hasil minyak sebanyak 14,9 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan juga impor minyak mentah yang turun 16,13 persen (mtm).

"Ke depan, BI memperkirakan neraca perdagangan kembali mencatat surplus. Prospek surplus neraca perdagangan didorong faktor perkiraan membaiknya permintaan negara maju dan kembali meningkatnya ekspor produk tambang mineral pasca-tercapainya kesepakatan penerapan UU Minerba, serta tetap terkendalinya impor," ujar Tirta.

Dengan perkiraan ini, BI berkeyakinan defisit transaksi berjalan keseluruhan pada 2014 dapat ditekan di bawah 3 persen dari pendapatan domestik bruto (PDB).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com