Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Izin Belum Keluar, Merpati Belum Bisa Terbang ke Jeddah

Kompas.com - 09/03/2014, 14:32 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Merpati Nusantara Airlines (MNA) masih harus memendam hasratnya "mengepakkan sayap" sampai ke Jeddah, bulan ini. Pasalnya, maskapai perintis tersebut belum juga memeroleh izin terbang dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sejak sertifikat terbangnya atau air operator certificate (AOC) dibekukan awal Februari lalu.

"Sampai sekarang MNA belum jelas business plan-nya sehingga belum bisa diberi izin," kata Plt Kapuskom Kemenhub, Bambang S Ervan, kepada Kompas.com, Minggu (9/3/2014).

Sebelumnya, dalam sebuah jumpa pers, Direktur Utama Merpati, Asep Ekanugraha mengatakan bahwa dari sekian langkah penyelamatan Merpati, umroh flight atau penerbangan ke Jeddah inilah yang paling mendekati realisasi.

Penerbangan ke Jeddah ditargetkan beroperasi pada akhir Februari 2014 atau paling lambat awal Maret 2014. Ini bukan kali pertama Merpati menerbangi luar negeri. Sebelumnya, Merpati sudah pernah melayani penerbangan Denpasar-Los Angeles, Manila, dan Australia.

"Jadi potensi penerbangan ke Jeddah ini bukan dalam rangka sok-sokan. Itu potensi KSO (kerjasama operasi) yang bisa menggerakkan roda Merpati. Kita juga bisa menambahkan pesawat feeder. Finalisasi KSO penerbangan umroh ini ada dalam tahap akhir," terang Asep, pertengahan Februari lalu.

Menanggapi restu dari Kemenhub yang tak kunjung diberikan, Menteri BUMN Dahlan Iskan, hanya mengatakan bahwa dirinya berfikir dengan logika. Jika izin penerbangan domestik saja tidak diberikan, apalagi penerbangan lintas negara (internasional).

"Sama dengan tidak diberi izin," sesal Dahlan.

Namun demikian, mantan Dirut PLN itu punya alasan mengapa Kemenhub perlu memberi izin Merpati terbang ke Jeddah. Tidak seperti penerbangan domestik, di mana kini tinggal dilayani 3 unit pesawat turboprop, penerbangan Jeddah akan menggunakan pesawat KSO, dan seluruh operasionalnya akan ditanggung mitra Merpati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com