Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Jaga Asa Penguatan

Kompas.com - 17/03/2014, 08:01 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah bakal kembali diuji kekuatannya memasuki pekan baru, Senin (17/3/2014). Masuknya dana investor asing diproyeksikan menopang matang garuda.

Berbeda dengan laju IHSG yang melesat ke zona hijau sepanjang pekan kemarin laju nilai tukar rupiah justru tercatat melemah. Di awal pekan, rupiah kembali terkoreksi setelah mengalami kenaikan sepanjang pekan sebelumnya yang di antaranya terimbas pelemahan yuan dan yen di mana data-data makro ekonomi keduanya dirilis di bawah estimasi pelaku pasar.

Di sisi lain, menurut riset Trust Securities, sempat dirilis data nonfarm payrolls AS yang cukup positif memberikan ruang bagi terapresiasinya dollar AS dan rupiah pun sebagai mata uang soft currency terkena imbas pelemahannya.

Laju nilai tukar rupiah berbalik menguat seiring berbalik menguatnya nilai tukar yen yang diikuti penguatan mata uang emerging market lainnya seiring ekspektasi bank sentral akan menaikkan suku bunganya.

Di sisi lain, ekspektasi kenaikan suku bunga acuan emerging market juga berimbas pada penilaian pelaku pasar terhadap BI rate sehingga membuat laju nilai tukar rupiah menguat.

Di sisi lain, adanya kebijakan BI yang menandatangani kerja sama Bilateral Currency Swap Arrangement (BSCA) dengan KorSel senilai Rp 115 triliun (10,7 triliun won korea) yang memungkinkan penggunaan rupiah dan won dalam transaksi perdagangan internasional antar ke dua negara turut menambah sentimen positif.

Pasca mengalami kenaikan, laju nilai tukar rupiah kembali terkoreksi setelah terimbas pelemahan won dan AUD karena merespon data-data ekonominya yang kurang baik. Berbalik menguatnya yen karena memanfaatkan kurang kondusifnya sentimen di Asia turut memberikan dampak pelemahan bagi laju rupiah.

Berbeda dari biasanya, pasca rilis BI rate yang dipertahankan di level 7,50 persen dan diiringi rilis lending facility rate di level 7,5 persen dan deposit facility rate sebesar 5,75 persen, laju rupiah kembali rebound.

Dengan tetapnya BI rate maka pelaku pasar mengasumsikan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat lebih dipacu, terutama dari sisi penyaluran kredit dimana sebelumnya sempat terjadi perlambatan pertumbuhan.

Di sisi lain, adanya penilaian terjadinya peralihan dana investasi ke Indonesia mengingat belum cukup pulihnya kondisi global dan ditambah dengan masalah di Ukraina-Rusia memberikan tambahan sentimen positif bagi rupiah.

Rupiah hampir mendekati target resisten di Rp 11.360 per dollar AS. Pekan ini rupiah diproyeksikan berada di rentang level Rp 11.478-11.360 per dollar AS (kurs tengah BI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com