Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seratusan Karyawan Merpati Mengadu ke DPR

Kompas.com - 17/03/2014, 16:25 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ruang Fraksi Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) di lantai 7 Nusantara 1, Kompleks Senayan, siang ini mendadak ramai meski tengah masa reses.

Sekitar seratus pegawai PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) terdiri dari pilot dan pramugari mengadukan nasib mereka yang dalam 4 bulan belakangan tak menerima hak normatif, menyusul goyahnya kondisi keuangan maskapai pelat merah yang berusia 52 tahun tersebut.

Perwakilan Merpati tersebut diterima oleh Sumaryoto Padmodningrat, yang juga sebagai anggota Komisi XI DPR RI. Ketua Forum Pegawai Merpati (FPM) Sudiyarto menuturkan, sedianya mereka telah melayangkan surat ke sejumlah fraksi namun, dikarenakan masa reses, baru PDI-P lah yang membuka tangan.

"Fraksi lain yang kami surati banyak, ada Demokrat, dan yang lain. Tapi PDI-P ini yang pertama merespon," kata dia ditemui usai audiensi.

Sementara Sumaryoto mengatakan, fraksi PDI-P menerima keluh kesah para pegawai Merpati lantaran ingin melihat maskapai penerbangan perintis itu tetap mengudara. "Sehingga kawasan timur di Indonesia tetap bisa terlayani," kata dia.

Dalam kesempatan audiensi tersebut, pegawai Merpati mengeluhkan gaji, kepastian rencana bisnis Merpati, ketidakpercayaan pada direksi, serta kekecewaan mereka terhadap Menteri BUMN Dahlan Iskan.

Pegawai menilai, upaya-upaya penyelamatan Merpati salah satunya dengan spin off dua unit bisnisnya, justru mematikan Merpati secara perlahan.

"Dahlan Iskan dan direksi sama-sama ngacau, ingin menghancurkan Merpati," kata Sedyatmo soal rencana penjualan MTC dan MMF ke PT Perusahaan Pengelolaan Aset.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com