Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi, IHSG Rawan Tertekan Sentimen Eksternal

Kompas.com - 20/03/2014, 07:21 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan terkena aksi ambil untung pelaku pasar khususnya asing pada perdagangan Kamis (20/3/2014). Sentimen negatif eksternal menekan indeks bursa global.

Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) menyatakan akan segera menaikkan suku bunga acuan dari rekor terendah yang selama ini dipatok. Bank sentral juga mengatakan akan melanjutkan pemotongan kucuran stimulus pembelian obligasi. Nilai pemangkasan pun meningkat dari 10 miliar dollar AS menjadi 55 miliar dollar AS.

The Fed berpendapat ekonomi Amerika saat ini cukup kuat untuk memperbaiki pasar kerja domestik. Bursa Wall Street turun semalam waktu Indonesia. Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,7 persen, Indeks S&P500 turun 0,61 persen dan Indeks Komposit Nasdaq melempem 0,59 persen.

Namun, IHSG kemarin masih ditutup naik. Indeks menyentuh level 4.838,18 (level tertingginya) di pertengahan sesi dua dan menyentuh level 4.816,71 (level terendahnya) sebelum berakhir di level 4.821,46. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.

Riset Asjaya Indosurya Securities memperkirakan indeks hari ini di rentang  4.795 – 4.904. IHSG mencoba menjajal support kuat 4.801 di tengah derasnya arus masuknya dana investor asing yang kembali mencapai nilai Rp 880 miliar. Pola uptrend IHSG diproyeksikan berlanjut diselingi oleh masa koreksi wajar.

Menurut Asjaya, tetap memungkinkan ada penambahan portofolio saat koreksi wajar. Namun, diingatkan pula ada risiko yang cukup tinggi. Level support IHSG berikutnya berada pada level 4.743 dan target resistance terdekat berada pada level 4.904 untuk saat ini. Saham-saham yang direkomendasikan adalah BALI, DSNG, CMNP, SMMT, NRCA, ANTM, HEXA, TINS, ACES, dan INDY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com