Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Darurat Jalan?

Kompas.com - 25/03/2014, 16:22 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia darurat jalan. Sebut saja demikian kata Yayat Supriyatna, pengamat perkotaan Universitas Trisaksi, dalam sebuah diskusi, Jakarta, Selasa (26/3/2014).

Di tengah ekonomi yang terus tumbuh, pembebasan lahan masih menjadi kendala baik untuk proyek jalan tol, jalan nasional, bahkan jalan arteri. Padahal setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi akan mengakibatkan pertumbuhan lalulintas sebesar 1,5 persen.

"(Jalan) Yang alternatif jadi jalan utama. Apa yang sudah dilakukan BPJT, investor, dan Pemda?" kata Yayat.

Sebagai catatan, selama 10 tahun terakhir, panjang jalan nasional bertambah 4.400 km. Kementerian PU sendiri mengakui, tidak semua penambahan tersebut merupakan jalan baru. Ada pula jalan arteri yang "dinasionalkan".

Di sisi lain, akibat pembebasan lahan yang sulit, selama 10 tahun terakhir, ruas jalan tol hanya bertambah 300 km. Yayat menambahkan, kenapa pembebasan tanah di Indonesia tak semudah di Tiongkok dan Malaysia? Menurutnya, sistem politik Indonesia dibanding kedua negara tersebut berbeda.  Di Tiongkok dan Malaysia, peran pemerintah sangat dominan.

"Pertanyannya bagaimana dengan persoalan demokrasi? Apakah dengan demokrasi itu kita jadi takut bangun infrastruktur?" imbuhnya.

Ketika orang membutuhkan mobilitas tinggi, jalan tol menjadi pilihan. Sayangnya, lanjut Yayat, saat ini kecepatan kendaraan di jalan tol juga tidak signifikan. Wajar saja, yang namanya jalan adalah sistem jaringan, jika di jalan arterinya macet, maka di jalan tol juga akan terdampak.

Dari sini, kata dia, paradigma jalan tol dan non tol juga harus diubah. Pemerintah daerah juga harus sadar peran aktifnya dalam memperlancar arus barang dan orang, yakni dengan pembangunan jalan-jalan arteri.

Di samping itu, permasalahan jalan juga tidak lepas dari tata ruang wilayah. Nyatanya, menurut Yayat, banyak pembangunan justru tidak membuat perpindahan arus barang dan orang menjadi lancar.

"Lihat Bekasi dan Bogor. Semua pembangunan mall, perkantoran, dan real estate berkumpul di pintu keluar. Kenapa mereka berpikir di dekat jalan tol? Karena persepsi orang jalan tol itu satu-satunya yang tidak macet. Padahal, sekarang jalan tol itu sama aja, sebutannya jalan arteri tanpa lampu merah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com