Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkerek Bursa Global, IHSG Ditutup Menguat 25,14 Poin

Kompas.com - 26/03/2014, 16:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (26/3/2014), mengikuti bursa regional dan Wall Street yang juga ditutup menghijau.

Pada pukul 16.00, IHSG parkir di level 4.728,24 atau naik sebesar 25,14 poin (0,53 persen). Volume perdagangan hari ini mencapai 5,15 miliar lot saham senilai Rp 5,47 triliun.

Penguatan indeks ditopang oleh 168 saham yang diperdagangkan naik. Di sisi lain, terdapat 100 saham yang harganya turun dan 91 saham tidak berubah. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG terus berada di zona hijau setelah pada hari sebelumnya melemah.

Saham-saham yang memberikan turnover positif terbesar bagi investor antara lain BBNI (Rp 4.850), ADHI (Rp 3.025), PGAS (Rp 5.025), GGRM (Rp 4.750) dan KLBF (Rp 1.465). Dari 10 indeks sektoral saham, hanya satu yang melemah, dan selebihnya menguat.

Sektor yang melemah hari ini adalah industri dasar (-0,24 persen). Adapun sektor yang menguat adalah agribisnis (0,92 persen), pertambangan (0,12 persen), konsumer (0,85 persen), konsumer (2 persen), properti (0,61 persen), infrastruktur (0,77 persen), keuangan (0,64 persen), perdagangan (0,74 persen) dan manufaktur (1,08 persen).

Dari regional, hampir seluruh bursa di kawasan Asia Pasifik ditutup menguat pada hari ini, lantaran mengikuti Wall Street yang kembali mencatatkan reli atau kenaikan berturut-turut.

Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,72 persen menjadi 21.887,75 sedangkan indeks Nikkei Jepang juga menguat sebesar 0,37 persen dan ditutup di level 14.477,16.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada sore ini melemah 0,45 persen dan berada di posisi Rp 11.408 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com