Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Pasar Bebas, Dino Patti Djalal Dorong Santri Berbisnis

Kompas.com - 27/03/2014, 15:57 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


CIANJUR, KOMPAS.com - Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Dino Patti Djalal mendorong agar para santri pondok pesantren mengembangkan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship).

Hal tersebut, kata dia, sangat penting agar umat Islam mampu bersaing dalam menghadapi persaingan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015.

"Entrepreneurship seharusnya menjadi etos umat Islam. Tahun depan kita sudah masuk Masyarakat Ekonomi ASEAN," kata Dino ketika berdialog dalam forum ekonomi pondok pesantren di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (27/3/2014).

Menurut Dino, Indonesia akan menghadapi persaingan sengit dalam pasar bebas, termasuk Vietnam dan Myanmar. Dengan demikian, semangat untuk berinvestasi dan berinovasi harus ditanamkan pada umat Islam, termasuk santri.

Mantan juru bicara presiden SBY itu mengatakan ada kesan bahwa selama ratusan tahun, umat Islam Indonesia dan entrepreneurship dipisahkan. Padahal, kata dia, agama Islam masuk ke bumi Nusantara melalui para pedagang.

"Kita selalu menyalahkan orang China. Kita salah kaprah. Kita seharusnya berjuang untuk seperti itu," ucap dia.

Dino juga menambahkan bahwa pondok pesantren juga harus memodernisasi dirinya. Dia mengatakan para santri harus menguasai kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk bahasa asing.

"Beberapa pesantren itu, santri disuruh kultum dalam berbagai bahasa. Kemampuan bahasa ini makin penting untuk anak-anak kita di pentas global," tandas Mantan Dubes Indonesia untuk AS itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com