Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemegang Saham Restui Adhi Karya Kelola Monorel

Kompas.com - 03/04/2014, 17:35 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Adhi Karya Tbk telah memperoleh persetujuan dari pemegang untuk memasuki lini usaha penyelenggaraan sarana dan prasarana perkeretaapian atau monorel.

"Kami sudah memperoleh persetujuan mengenai lini usaha penyelenggaraan Monorail," ujar Kiswodarmawan, Direktur Utama PT Adhi Karya di Gedung Adhi Karya, Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (3/4/2014).

Persetujuan pemegang saham agar perseroan menjadi pengelola monorel berdasarkan kesepakatan RUPS yang dihadiri 66 persen pemegang saham. Dari jumlah pemegang saham yang hadir, 84 persennya menyetujui langkah perseroan tersebut.

Sementara itu, Kepala Divisi Tranportasi dan Power Adhi Karya, Kunjung Setyabrata, pembangunan monorel akan memberikan sejumlah manfaat antara lain kepastian waktu tempuh, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan mengurangi polusi.

Untuk pendapatan, pemasukan terbesar masih berasal dari tiket. Namun juga bisa mendapatkan  dari luar tiket, seperti pemasangan iklan.

Sebelumnya, Adhi Karya berencana memasuki usaha penyelenggaraan sarana dan prasarana perkeretaapian termasuk monorel. Tujuannya untuk melebarkan usaha ke lini lain sehingga tidak hanya bertumpu pada bidang jasa konstruksi.

Selain beberapa rencana proyek andalan seperti rencana proyek monorel, Adhi Karya juga mengembangkan bisnis properti seperti pengembangan apartemen, perumahan dan mall diberbagai daerah di Indonesia dengan capital expenditure (Capex) di tahun 2014 direncanakan Rp879 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com