Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasabah Tajir Semakin Nyaman Menumpuk Duit di Bank

Kompas.com - 04/04/2014, 09:48 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Tingginya suku bunga simpanan dan adanya special rate, menyebabkan pemilik uang semakin tertarik menumpuk dana di bank. Mereka tak mempedulikan batas simpanan yang mendapat jaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Mengutip data LPS, per Januari 2014, nasabah tajir yang menyimpan harta mereka di perbankan nasional semakin gemuk. Nasabah dengan simpanan di atas Rp 2 miliar atau simpanan yang tidak dijamin LPS, mencapai Rp 1.569,58 triliun, mendaki 15,83 persen dari Rp 1.355 triliun di Januari 2013 (year on year).

Asal tahu saja, jumlah simpanan nasabah tajir itu mencapai 43,15 persen dari total simpanan sebesar Rp 3.637,38 triliun. Artinya, hampir separuh simpanan di perbankan nasional yang tidak dilindungi LPS.

"Memang ada peningkatan relatif besar di segmen simpanan di atas Rp 2 miliar. Ini berarti masyarakat merasa nyaman uang di bank," ujar Indomora Siregar, Direktur Group Penjaminan LPS kepada KONTAN,  Kamis (3/4/2014).

Sebagai gambaran, di akhir Januari 2014, sebanyak 179.361 rekening menyimpan duit di atas Rp 2 miliar. Dilihat dari segi jumlah, total rekening nasabah tajir hanya 0,12 persen dari total jumlah rekening beredar yang sebanyak 149,49 juta rekening.

Namun, jika dihitung dari bulan sebelumnya atau sejak Desember 2013 (month on month), terjadi penyusutan nominal pada rekening nasabah tajir. Pada Desember 2013, total dana nasabah di atas Rp 2 miliar mencapai Rp 371,07 triliun.

Di akhir Januari 2014, total simpanan nasabah tajir itu susut 3,33 persen menjadi Rp 358,72 triliun. "Penurunan ini lebih karena faktor musiman di awal tahun. Minim hubungannya dengan kebutuhan dana pemilu," jelas Indomora.

Penyusutan dana nasabah tajir lebih besar dari penyusutan yang terjadi pada simpanan nasabah di bawah Rp 2 miliar. Di segmen ini, total simpanan nasabah susut 1,66 persen menjadi Rp 149,31 triliun.

Penurunan terbesar terjadi pada simpanan berbentuk deposito on call yang susut 49,25 persen menjadi Rp 29,26 triliun, per akhir Januari 2014. Disusul penurunan giro sebesar 3,83 persen menjadi Rp 813 triliun.

Bianto Surodjo, Direktur Retail Banking Bank Permata, menyatakan, tidak ada perubahan signifikan pada dana pihak ketiga (DPK), khususnya dana murah. "DPK dan suku bunga kami cenderung konstan," ujar Bianto.  (Dessy Rosalina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com