"Membuat kebijakan itu dasarnya adalah politik yang stabil. Kalau tidak stabil itu susah untuk mengambil kebijakan. Jadi kalau pemilunya damai, ini akan memberikan kepercayaan kepada orang bahwa ini adalah proses normal," kata Chatib di TPS 11, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (9/4/2014).
Lebih lanjut, Chatib mencontohkan pada periode tahun 1999 hingga 2004, kebijakan cenderung sulit diambil lantaran situasi politik yang kurang kondusif. Selama periode tersebut, tidak kurang dari tiga orang presiden memerintah. Masa jabatan mereka pun singkat.
"Pak Habibie cuma (memerintah) setahun, (Almarhum) Gus Dur 2 tahun, Bu Mega 3 tahun. Dalam membuat policy itu susah. Untuk decision maker, ganti tiga kali itu, untuk membuat policy itu nggak gampang," jelas dia.
Bila situasi politik stabil, lanjut Chatib, maka pengusaha pun akan memperoleh kepastian. Bila kebijakan yang diambil jelas pula, maka pengusaha akan yakin juga dalam mengambil keputusan terkait bisnisnya.
"Policy-nya jelas, dia boleh tidak suka. Kalau tidak suka kan dia tinggal antisipasi. Tapi kalau hari ini A besok B besok C itu yang susah. Kalau hari ini (pemilu) baik, itu juga akan mendorong kepercayaan, orang masuk kesini," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.