Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ADB: 700 Juta Orang di Asia Pasifik Berpenghasilan Rp 14.500 Per Hari

Kompas.com - 24/04/2014, 10:34 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Pembangunan Asia (ADB) menyatakan, kelaparan masih menjadi tantangan besar di kawasan Asia Pasifik. Lebih dari 700 juta orang hidup dalam kondisi kelaparan dengan penghasilan 1,25 dollar AS atau sekitar Rp 14.500 (kurs 1 dollar AS = Rp 11.600) per hari.

ADB melaporkan pada dasarnya Asia Pasifik dapat memangkas tingkat kelaparan pada tahun 2025. Namun, target tersebut tak mudah dicapai. Ambang batas kelaparan mencapai 1,25 dollar AS tersebut dinilai terlalu rendah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Lebih dari 1,6 miliar orang hidup dengan penghasilan kurang dari 2 dollar AS per hari dan sangat rentan terhadap risiko kehilangan mata pencaharian, masalah kesehatan, resesi yang berkepanjangan, inflasi, gagal panen, dan bahaya lingkungan. Ketidaksetaraan antar negara di kawasan juga semakin meningkat.

Pada saat bersamaan, mayoritas dari 45 negara berkembang anggota ADB telah masuk kategori negara berpendapatan menengah. Semua kecuali dua dari mereka diperkirakan akan mencapai status berpenghasilan menengah pada tahun 2020.

"Tantangan bagi ADB adalah untuk membantu negara-negara berkembang anggota ADB memberantas kemiskinan yang masih ada, mendukung inklusivitas yang lebih besar untuk mengatasi kesenjangan, dan menjadi lebih relevan dan efektif di negara-negara berpenghasilan menengah," kata Presiden ADB Takehiko Nakao dalam pernyataan resmi, Kamis (24/4/2014).

ADB, kata Nakao, akan tetap fokus pada pengembangan infrastruktur. Ini karena infrastruktur memainkan peran penting dalam mengurangi angka kelaparan dan mendorong pertumbuhan inklusif.

ADB juga akan menggandakan investasi pada sektor kesehatan dan pendidikan. Investasi di kedua sektor itu diyakini memungkinkan akses dan kesempatan yang lebih baik untuk semua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Apa Itu Stagflasi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Apa Itu Stagflasi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com