Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Letusan Kelud Berdampak pada 11.000 Debitur Kredit Bank

Kompas.com - 30/04/2014, 05:02 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan Kantor Kediri mencatat ada 11.000 debitur dengan nilai kredit mencapai Rp 300 miliar yang turut terdampak letusan Gunung Kelud pada 13 Februari 2014. Ada beberapa alternatif penanganan bagi para debitur ini.

"Kami pastikan bank yang ada di wilayah kami siap membantu karena kami sudah meminta (bank) untuk ada perlakuan khusus kepada debitur terdampak (letusan Gunung Kelud)," kata Kepala Kantor OJK Kediri, Bambang Hermanto, Selasa (29/4/2014).

Para debitur ini adalah nasabah dari 7 bank umum dan 33 bank perkreditan rakyat, tersebar di 22 kecamatan di lima kabupaten kota di Jawa Timur. Empat kabupaten kota yang masuk cakupan OJK Kediri dan terdampak letusan Gunung Kelud adalah Kabupaten Kediri, Blitar, dan Malang, serta Kota Batu dan Kediri.

Bambang minta warga di wilayah terdampak letusan Gunung Kelud yang punya utang ke bank untuk tak segan datang ke bank tempat berutang. Di sana, ujar dia, para debitur ini bisa melakukan negosiasi dan menentukan posisi utang mereka bersama pihak bank.

Restrukturisasi kredit

Bagi para debitur, ujar Bambang, ada beberapa alternatif kebijakan yang dapat dipilih. Kebijakan itu mulai dari penangguhan pembayaran, penjadwalan ulang, hingga keringanan bunga kredit. "Kebijakan terhadap debitur dapat berbeda-beda, melihat bentuk kerugiannya," kata dia.

Namun, Bambang tak menampik bahwa kebijakan tersebut tergantung pula kepada keputusan manajemen bank. Dia menambahkan bahwa restrukturisasi kredit ini juga akan memungkinkan debitur dari wilayah terdampak letusan Gunung Kelud tetap mendapatkan predikat "lancar" dan terhindar dari "blacklist" untuk mendapatkan fasilitas perbankan.

Restrukturisasi kredit merupakan kebijakan yang dikeluarkan dalam bentuk Keputusan Dewan Komisaris dari setiap bank. Bambang mengatakan kebijakan restrukturisasi kredit untuk para debitur di wilayah terdampak bencana juga pernah dijalankan di wilayah yang terkena letusan Gunung Merapi maupun Gunung Sinabung.

Menanggapi tuntutan penghapusan kredit oleh para petani Kediri, Bambang menolak menjawab dengan dalih bukan domain kewenangannya. Sebelumnya, para petani Kediri berunjuk rasa menuntut penghapusan utang itu di kantor Bupati Kediri, Selasa. Meski demikian, Bambang berjanji bersama pemerintah daerah akan membawa tuntutan petani itu ke OJK pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com