Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Pertumbuhan Uang Beredar Melambat

Kompas.com - 07/05/2014, 12:01 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang beredar dalam arti luas) pada Maret 2014 kembali mengalami perlambatan. Pada Maret 2014, M2 tercatat sebesar Rp 3.656,4 triliun, tumbuh 10 persen year on year (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan pada Februari 2014 sebesar 10,9 persen (yoy).

"Berdasarkan komponennya, pertumbuhan M2 tahunan yang melambat bersumber dari komponen M1 (Uang Kartal dan Giro Rupiah) dan komponen Uang Kuasi (Dana Pihak Ketiga yang terdiri dari simpanan berjangka dan tabungan baik rupiah maupun valas serta simpanan giro valas)," tulis BI dalam pernyataan resmi, Rabu (7/5/2014).

Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, perlambatan pertumbuhan M2 antara lain disebabkan oleh penurunan pertumbuhan kredit dan kontraksi operasi keuangan pemerintah. Kredit kepada sektor swasta pada Maret 2014 tumbuh 19,1 persen (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan pada Februari 2014 sebesar 19,9 persen (yoy) seiring dengan perlambatan permintaan domestik.

"Sementara itu, operasi keuangan pemerintah kembali mengalami kontraksi sejalan dengan masih rendahnya realisasi belanja pemerintah," kata BI.

Suku bunga simpanan dan kredit perbankan pada Maret 2014 masih terus meningkat. Rata-rata suku bunga deposito berjangka waktu 3, 6 dan 12 bulan masing-masing tercatat 8,27 persen, 8,24 persen dan 7,41 persen, meningkat dibandingkan suku bunga Februari 2014 yang masing-masing sebesar 8,05 persen, 8,21 persen dan 7,18 persen.

"Kenaikan suku bunga dana tersebut diiringi oleh peningkatan suku bunga kredit yang naik dari 12,55 persem pada Februari 2014 menjadi 12,57 persen pada Maret 2014," papar BI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com