BI Rate Tetap, Inflasi Diharap Melandai

Eknom Ryan Kiryanton memandang keputusan BI untuk menahan BI rate tersebut merupakan langkah yang tepat. "Karena ekspektasi inflasi masih tinggi karena efek El Nino dan defisit transaksi berjalan dan defisit transaksi berjalan masih cukup tinggi," kata Ryan saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/5/2014).

Lebih lanjut, keputusan BI tersebut dinilainya masih sesuai dengan stance kebijakan moneter yang ketat. Dengan pengetatah kebijakan moneter tersebut, maka pertumbuhan ekonomi pun dapat diraih.

"Diharapkan dengan keputusan BI tadi, inflasi menurun dan defisit transaksi berjalan mengecil," ujar Ryan.

Kemarin, Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengatakan, pihaknya sepakat menahan BI rate. Menurut dia, kebijakan tersebut dinilai masih konsisten dengan upaya mengarahkan inflasi ke 4,5 plus minus 1 persen pada tahun 2014 dan 4 persen plus minus 1 persen pada tahun 2015.

"Bank Indonesia menilai respon kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dan pemerintah dapat mengarahkan penyesuaian ekonomi pada triwulan I 2014 dan April 2014," kata Agus.