Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Jawa Tengah Telusuri Sapi Impor yang Masuk RPH secara Ilegal

Kompas.com - 09/05/2014, 13:34 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah  menelusuri informasi tentang masuknya sapi impor jenis Brahman Cross (BX) yang disinyalir sudah masuk ke sejumlah rumah pemotongan hewan (RPH) di sejumlah wilayah di Jawa Tengah.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah, Whitono mengakui sudah mendengar laporan tentang masuknya sapi import di sejumlah RPH dan bahkan sudah ditindaklanjuti bersama- sama dengan pihak- pihak terkait, termasuk RPH yang bersangkutan.

“Sejauh ini, memang tidak ada kebijakan bagi perusahaan importir (di Jawa Tengah) untuk memasukkan sapi impor ini ke Jawa Tengah,” kata Whitono, ketika dihubungi, Jumat (9/5/2014).

Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Ketua Asosiasi Produsen Daging dan Fedloter Indonesia (APFINDO), Joni Leano. Berdasarkan informasi yang disampaikan Ketua APFINDO tersebut, memang sudah ada pemotongan sapi impor di Pekalongan. Namun jumlahnya tidak terlalu banyak.

"Di RPH Wiradesa jumlahnya hanya sekitar 15 ekor tapi tidak dipotong sekaligus dalam satu hari. Kadang sehari hanya memotong satu ekor, namun juga pernah memotong empat ekor,” jelasnya.

Ia menambahkan, pihak APFINDO akan menegur importir terkait masuknya sapi impor asal Australia ini. Hal ini lantaran negara tersebut memberlakukan kebijakan ketat tentang animal welfare (kesejahteraan ternak) bagi importir yang akan mendatangkan sapi dari negaranya. Sapi yang diekspor dipotong di mana, dan importirnya siapa, semuanya akan diaudit.

“Adanya pemotongan sapi impor di RPH Wiradesa ini berarti ada ketentuan impor yang tidak dipenuhi,” tegas Whitono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com