Meskipun demikian, Bank Indonesia (BI) menganggap kenaikan TDL industri tak perlu diikuti kenaikan suku bunga. "Policy kami, BI rate itu untuk menghandle inflasi. Dengan melihat kemarin dampak TDL dan lain-lain itu inflasi akhir tahun 5 persen. Masih di kisaran 4,5 plus minus 1 persen," kata Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (9/5/2014).
Dengan melihat kondisi itu, Perry menyatakan agar bank sentral tidak melihat ada keperluan untuk menaikkan atau menurunkan suku bunga acuan BI alias BI rate dalam konteks untuk menyikapi inflasi.
Ia mengakui, kenaikan TDL industri memang akan berdampak ke inflasi. Namun demikian, Perry mengungkapkan saat ini pertumbuhan industri di Tanah Air menunjukkan perkembangan yang relatif baik. Baik secara umum maupun sektoral, pertumbuhan industri masih cukup baik dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I 2014.
"Pertumbuhan industri kemarin itu sekitar 6 persen di sektor manufacturing. Konstruksi juga sekitar itu. Transportasi dan telekomunikasi tumbuh sekitar 10 persen," sebut dia.
Dengan gambaran kondisi pertumbuhan industri domestik tersebut, bank sentral memandang pertumbuhan ekonomi domestik cukup kuat di tengah berbagai situasi global. Selain itu, dari sisi domestik, risiko yang masih dihadapi adalah inflasi dan defisit transaksi berjalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.