Boediono Tak Tahu Jaminan Aset FPJP Bank Century Hanya 83 Persen

Lihat Foto

Wakil Presiden Boediono bersaksi dalam sidang mantan Deputi Bidang IV Pengelolaan Devisa Bank Indonesia Budi Mulya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (9/5/2014). Budi didakwa karena diduga terlibat kasus korupsi pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) pada Bank Century dan penetapan Century sebagai bank gagal berdampak sistemik. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Gubernur Bank Indonesia Boediono mengaku tidak mengetahui bahwa jaminan aset Bank Century untuk mendapatkan dana talangan hanya mencapai 83 persen dari plafon Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP).

Hal itu diungkapkan Boediono saat menjawab pertanyaan jaksa bahwa dalam audit forensik Badan Pemeriksa Keuangan yang menemukan bukti bahwa aset yang menjadi jaminan di bawah ketentuan yang dipersyaratkan, yaitu 150 persen.

"Dari dokumentasi, aset yang menjadi jaminan yang ternyata hanya 83 persen ini saya tahu dari BPK. Jadi, saya tidak mengetahui apakan 83 persen itu sebelum itu," ujarnya saat bersaksi di pengadilan Tipikor, Jumat (9/5/2014).

Sebelumnya, BPK dalam audit Bank Century menyatakan BI tidak bertindak tegas atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan Bank Century, yang salah satunya tidak melakukan tindakan meski rasio kecukupan modal Bank Century telah negatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang