Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementan Kesulitan Cegah Peredaran Daging Babi Hutan

Kompas.com - 19/05/2014, 19:08 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Peredaran daging celeng yang semakin merajarela beberapa waktu lalu membuat masyarakat merasa resah. Kementerian Pertanian mengaku kesulitan mengawasi peredarannya.

"Daging celeng pengirimnya itu seperti sel-sel, jadi kami kesulitan juga," ujar Banun Harpini, Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan di Kantor Kementan, Jakarta, Senin (19/5/2014).

Banun menjelaskan, Kementan hanya mampu mengamankan kendaraan yang dipergunakan untuk mengangkut daging celeng tersebut. Dia sangat berharap, ditangkapnya pengedar daging celeng bisa membuka jaringan-jaringan distribusi daging tersebut.

"Paling yang kita pegang alat angkutnya. Sekarang yang dipersidangkan itu kan tentang celeng, Kita berharap dia mau buka semua itu," katanya.

Sementara itu, mengenai daerah asal daging celeng, Banun menuturkan bahwa kebanyakan daging tersebut berasal dari kawasan Sumatera. Menurutnya, banyak terjadi perburuan babi di kawasan hutan daerah-daerah tersebut.

"Daging celeng asal usulnya dari daerah Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, karena kebiasan mereka berburu. Masalahnya itu ada di kawasan hutan, padahal perburuan itu tidak diperkenankan," tuturnya.

Perlu diketahui, tahun lalu daging celeng yang dimusnahkan oleh Kementan mencapai 12 ton, sementara sampai bulan Mei 2014, daging celeng yang dimusnahkan Kementan mencapai 3,3 ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com