Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketidakpastian Politik Gerus Nilai Tukar Rupiah

Kompas.com - 20/05/2014, 20:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
- Perdagangan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat ditutup melemah pada Selasa (20/5). Di pasar spot, USD/IDR naik 0,79 persen dibandingkan hari sebelumnya menjadi 11.441.

Begitu pula dengan kurs tengah Bank Indonesia (BI). Nilai tukar rupiah melemah sebesar 0,62 persen menjadi Rp 11.490 per dollar Amerika Serikat.

Analis pasar uang Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, pelemahan rupiah lebih didominasi faktor politik dalam negeri. Menurutnya, pelaku pasar kurang merespons positif atas deklarasi dua pasang calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Sebab, kedua pasang capres dan cawapres ini dianggap memiliki peluang sama besar. “Ketidakpastian politik pasca deklarasi pasangan capres dan cawapres kian tinggi. Dalam hal ini tidak menguntungkan bagi rupiah,” ujar Reny, Selasa (20/5/2014).

Selain faktor domestik, Reny menyatakan faktor eksternal juga belum mendukung kinerja rupiah. Pelaku pasar masih menunggu data penjualan rumah baru di Amerika Serikat dan data indeks kepercayaan konsumer. Kedua data tersebut diprediksi membaik sehingga mendepresiasi rupiah.

Senior Researcher and Analyst PT Monex Investindo Futures Albertus Christian menilai, pelaku pasar masih bersikap waspada menjelang testimoni Gubernur Federal Reserve Janet Yellen. Yellen akan menyampaikan kondisi ekonomi AS terkini dan kebijakan moneter.

Sebelumnya, Yellen mengatakan bahwa kebijakan pelonggaran suku bunga akan bergantung pada data-data ekonomi yang dirilis. “Belakangan ini, data-data ekonomi AS yang dirilis cukup positif, sehingga berdampak pada penguatan dollar,” ujar Christian.

Christian menduga pasangan USD/IDR hari ini masih melanjutkan pelemahan dengan kisaran antara Rp 11.435 hingga Rp 11.540 per dollar Amerika Serikat. Sementara Reny memperkirakan USD/IDR berada pada level Rp 11.420 hingga Rp 11.510 per dollar Amerika Serikat. (Dina Farisah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com