Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Stress Test" BI: Modal Bank Sehat Walafiat

Kompas.com - 21/05/2014, 08:46 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Bank Indonesia (BI) menghembuskan kabar baik terkait permodalan perbankan. Berdasarkan hasil stress test tahun 2014, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) masih kuat, meskipun sudah memperhitungkan shock scenarios risiko kredit dan risiko pasar, yaitu peningkatan kredit bermasalah (NPL), peningkatan suku bunga, pelemahan nilai tukar dan penurunan harga Surat Berharga Negara (SBN).

Halim Alamsyah, Deputi Gubernur BI, mengatakan, hasil stress test BI menunjukkan rasio permodalan bank hanya turun 0,1 persen-0,2 persen, dengan asumsi skenario kenaikan suku bunga BI 2,5 persen. Jika kenaikan suku bunga 1 persen-5 persen menunjukkan, CAR bank, baik secara industri maupun berdasarkan BUKU, masih kuat, yaitu di atas 14 persen. "Rata-rata modal bank masih di atas 18 persen," kata Halim, Senin (19/5/2014).

Namun, bank BUKU 1 dan BUKU 3 berpotensi memiliki dampak risiko suku bunga terhadap permodalan lebih besar dibanding BUKU lain. Jika terjadi kenaikan rasio NPL gross industri perbankan di 5 persen-15 persen akan menjaga rasio permodalan di atas 10 persen.

Bank BUKU 4 paling tahan terhadap kenaikan risiko kredit, karena risiko NPL gross relatif rendah, sehingga berpotensi mengalami penurunan CAR lebih kecil.

Taswin Zakaria, Presiden Direktur Bank Internasional Indonesia (BII), menuturkan pihaknya akan terus meningkatkan permodalan dengan cara penawaran saham umum terbatas (rights issue) atau penerbitan surat utang (subdebt), keduanya senilai Rp 3 triliun. Dengan penambahan modal, menjaga CAR pada level 13 persen, dengan asumsi pertumbuhan kredit 17 persen-20 persen.

"Pada tahun 2015, kami juga akan menjaga CAR 13 persen dengan rencana suntikan modal yang lain," katanya.

Riswinandi, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, mengaku, permodalan Mandiri mencukupi untuk pertumbuhan bisnis dan risiko usaha. Pada kuartal I-2014, rasio modal Mandiri 16,15 persen dengan rencana pertumbuhan kredit 15 persen-18 persen. Jika modal tergerus, di tahun 2015 mendatang, Mandiri akan memperkuat modal melalui penerbitan surat utang. (Nina Dwiantika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com