Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ongkos Naikkan Harga BBM Mahal

Kompas.com - 29/05/2014, 08:48 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Permasalahan harga dan subsidi bahan bakar minyak (BBM) masih menjadi perkara pelik yang dihadapi Indonesia. Impor BBM yang besar akibat besarnya permintaan membuat defisit transaksi berjalan atau current account deficit sulit ditekan.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Hendri Saparini, mengatakan, kebijakan kenaikan harga BBM menjadi tantangan baik bagi pemerintahan incumbent maupun pemerintahan yang akan datang. Sebab, kenaikan BBM "ongkos"nya dinilai mahal.

"Memang ini jadi tantangan kalau Presiden sekarang rasanya akan sulit untuk menaikkan harga BBM, karena nanti tidak khusnul khotimah (mengakhiri pemerintahan dengan kondisi baik). Karena ini detik-detik terakhir pasti akan bertahan untuk tidak menaikkan BBM," kata Hendri di Jakarta, Rabu (28/5/2014).

Hendri menjelaskan, harga yang harus dibayar akibat kenaikan BBM sangat mahal. Bahkan, dampak kenaikan BBM pada bulan Juli tahun 2013 lalu belum pulih hingga saat ini, atau kuartal I 2014.

"Kemudian kalau kemarin tidak dinaikkan dengan suku bunga acuan BI, inflasinya akan capai 9 persen. Artinya ongkos itu mahal," ujar dia.

Akan tetapi, Hendri memandang kondisi yang terjadi di masyarakat tidak memungkinkan untuk mengurangi apalagi menghapus subsidi BBM. Ini karena permintaan akan BBM yang terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah kendaraan bermotor.

"Kalau kita melihat subsidi BBM tidak berkurang karena konsumsinya tidak turun. Upaya untuk mengurangi impornya juga tidak dilakukan," papar Hendri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Rabu 1 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Rabu 1 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
7 Bandara Ditutup Smentara Akubat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

7 Bandara Ditutup Smentara Akubat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Cek Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Cek Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Whats New
Harga BBM Shell per 1 Mei 2024 Naik, Cek Rinciannya!

Harga BBM Shell per 1 Mei 2024 Naik, Cek Rinciannya!

Whats New
Satgas Judi 'Online' Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Satgas Judi "Online" Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Whats New
Penyaluran Kredit Ultramikro Capai Rp 617,9 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Ultramikro Capai Rp 617,9 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com